Dr. Suriyanto Pd : APH Harus Usut Tuntas Pihak-Pihak Yang Terlibat Korupsi Timah Rp271 Triliun

Ketum PWRI Dr. Suriyanto Pd

NUSANTARANEWS.co, Jakarta – Dugaan korupsi Rp 271 Triliun di wilayah Izin Usaha Pertambangan [IUP] PT Timah Tbk, Bangka Belitung, sejak 2015-2022, menyentak perhatian masyarakat. Pasalnya, nilainya cukup fantastis, dan baru terungkap setelah bertahun-tahun mengeruk sumber daya alam secara ilegal.

Praktisi Hukum, Dr. Suriyanto Pd, SH.,MH.,M.Kn, berharap aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus perampokan sumber daya alam yang seharusnya dinikmati rakyat, tapi kenyataannya hanya dinikmati segelintir orang saja.

“ Ini skandal korupsi terbesar, yang mengeruk kekayaan sumber daya alam Indonesia, yang hanya dinikmati segelitir orang saja. Harus diusut tuntas, siapapun yang terlibat, harus diproses hukum. Jangan tebang pilih dalam penegakan hukum,” kata Suriyanto melalui keterangan, Minggu [7/4/2024].

Menurut Suriyanto, Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, seharusnya mampu memanfaatkannya untuk kesejahteraan rakyat. Namun, kenyataannya adalah kita sering mendengar kasus-kasus korupsi yang melibatkan sumber daya alam, seperti pertambangan ilegal, penyelundupan hasil hutan, dan penyalahgunaan dana hutan untuk kepentingan pribadi. Hal ini menunjukkan betapa merajalelanya praktik korupsi di sektor ini.

“ Salah satu dampak buruk dari korupsi sumber daya alam adalah hilangnya potensi pendapatan negara. Sumber daya alam yang seharusnya menjadi sumber penerimaan negara yang signifikan, malah menjadi sarana bagi para koruptor untuk memperkaya diri sendiri. Dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, terbuang sia-sia akibat praktik korupsi ini. Akibatnya, pembangunan terhambat, rakyat miskin semakin tertindas, dan kesenjangan sosial semakin membesar,” ujarnya.

Suriyanto menambahkan, korupsi adalah salah satu masalah yang merusak tatanan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara. Korupsi tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga menghancurkan harapan rakyat akan pembangunan yang berkelanjutan.

“ Mari kita jadikan korupsi sumber daya alam sebagai musuh bersama. Bersama-sama, kita dapat membangun negara yang adil, sejahtera, dan berkelanjutan. Mari kita tingkatkan kesadaran, lakukan perubahan, dan jadilah bagian dari solusi. Masa depan kita bergantung pada langkah-langkah yang kita ambil hari ini,” pungkasnya.

[jgd/red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *