NUSANTARANEWS.co, Jakarta – Bulan suci Ramadhan, membawa berkah tidak hanya bagi umat Islam saja, namun sejumlah industri pengolahan atau manufaktur turut pula menikmati berkahnya. Dalam momentum bulan suci ini, industri manufaktur diproyeksi mampu meningkatkan permintaan, dibanding dari bulan normal.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman [Gapmmi] optimis, akan terjadi peningkatan permintaan mencapai 30 % pada bulan Ramadhan ini. Pesanan dari ritel untuk produk makanan dan minuman telah meningkat sebulan sebelumnya.
“Umumnya [permintaan] bisa 30% di bulan Ramadan ini, kami harapkan Ramadan kali ini bisa tumbuh lebih,” kata Ketua Umum Gapmmi, Adhi S. Lukman dikutip dari Bisnis.com
Dia juga memastikan ketersediaan bahan baku untuk menunjang kebutuhan produksi telah terpenuhi. Aktivitas produksi pun dapat digenjot untuk satu bulan ke depan.
Terkait kebutuhan bahan baku itu, industri makanan dan minuman membutuhkan garam industri sekitar 500.000 ton dari impor 400.000 ton dari dalam negeri. Sedangkan, gula kristal rafinasi atau GKR setiap bulan secara nasional berkisar antara 250.000 – 280.000 ton.
Di sisi lain, Ramadan juga diperkirakan akan meningkatkan permintaan produk air minum dalam kemasan (AMDK) lebih dari 10% dibandingkan dengan bulan normal.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) Rachmat Hidayat mengatakan, periode Ramadan dan Lebaran menjadi booster untuk permintaan produk makanan dan minuman, termasuk AMDK.
“Permintaan bulan Ramadan dan Lebaran pada kondisi normal yang lalu bisa menambah permintaan 1 bulan sampai di atas 10% dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Rachmat.
Meskipun optimistis pertumbuhan akan terjadi, Rachmat mewanti-wanti kebijakan atau peraturan yang justru menghambat industri AMDK pada periode ini, salah satunya pembatasan angkutan AMDK seperti yang terjadi pada tahun lalu.
Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengatakan faktor Ramadan dan Hari Raya Indulfitri mendatang telah mendukung naiknya optimisme para pelaku industri, terutama di subsektor industri makanan dan minuman, pakaian jadi, serta kendaraan bermotor.
“Sehingga kami memprediksi IKI pada Maret 2024 akan meningkat dibandingkan Februari 2024,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Februari 2024 mencapai 52,56, meningkat 0,21 poin dibandingkan Januari 2024. Kondisi umum kegiatan usaha Februari 2024 lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya.
Sumber: Bisnis.com
[nug/red]