Laporan : Suherman Amin Bireuen Aceh
Bireuen, nusantaranews. co – Peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Sabtu, 2 September 2023 , Dinas Pendidikan Aceh melakukan gerakan penanaman 1 juta pohon.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Pendidikan Aceh dan Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA).
“Kegiatan Hardikda tahun ini akan dimeriahkan dengan penanaman 1 juta pohon yang tersebar di seluruh wilayah Aceh,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM melalui Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Muksalmina, M.Si. Kamis, 31 Agustus 2023.
Muksalmina menjelaskan bahwa aksi menanam 1 juta pohon ini akan secara simbolis dimulai setelah pelaksanaan Apel Hardikda di Lapangan Tugu Darussalam, Banda Aceh. Kegiatan ini akan diikuti oleh seluruh kabupaten/kota di Aceh.
Prosesi pelaksanaan melibatkan SMA/SMK dan SLB di wilayah tersebut, bahkan para siswa-siswi juga dihimbau untuk melakukan penanaman pohon di rumah masing-masing.
“Untuk memotivasi para siswa, kami juga menyelenggarakan lomba menanam pohon yang kemudian hasilnya diposting di akun Instagram masing-masing siswa,” jelas Muksalmina.
Lebih lanjut, Muksalmina mengungkapkan bahwa penanaman pohon bukanlah sekadar usaha untuk menghijaukan lingkungan atau menciptakan keindahan visual, melainkan juga bagian dari pendidikan lingkungan untuk mencegah dampak negatif perubahan iklim serta menjaga keseimbangan ekosistem.
Menurutnya, manfaat dari penanaman pohon sangatlah banyak dan berkaitan erat dengan keberlanjutan lingkungan hidup, termasuk penyerapan karbon.
“Pohon memiliki peran kunci dalam menyerap karbon dioksida (CO2) dari udara saat berlangsungnya fotosintesis. Dengan menanam lebih banyak pohon, kita dapat mengurangi jumlah karbon di atmosfer, sehingga membantu dalam mengatasi dampak perubahan iklim,” ujarnya.
Selain itu, aksi menanam pohon juga mendukung pelestarian ekosistem dengan memberikan habitat bagi berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Keberagaman hayati ini krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi.
Muksalmina juga menambahkan bahwa pohon berperan sebagai penyedia oksigen, dihasilkan melalui proses fotosintesis yang terjadi pada pohon.
Begitupun katanya, pohon juga dapat membantu mengendalikan erosi tanah. Akar pohon memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan tanah, yang dapat mencegah masalah seperti banjir, longsor, dan degradasi lahan.
“Melalui upaya kolaboratif menanam pohon, kita juga bisa meningkatkan estetika lingkungan. Taman kota, hutan, dan lahan hijau hasil dari inisiatif ini akan memberikan keindahan visual bagi masyarakat, dan lingkungan yang indah berdampak pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial,” ujar Muksalmina yang juga alumni Biologi FKIP USK Banda Aceh.
Sementara itu Wakil Ketua Yayasan HAkA, Badrul Irfan, mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, menanam pohon juga merupakan salah satu wujud dari pendidikan lingkungan agar para siswa terbiasa untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
“Kita sangat mengapresiasi kegiatan ini. Karena menanam pohon adalah salah satu langkah dari menjaga dan melestarikan lingkungan,” katanya.
Untuk diketahui, saat ini Dinas Pendidikan Aceh bersama Yayasan HAkA juga sedang menyusun buku suplemen pendidikan lingkungan untuk jenjang SMA/SMK. Kerjasama ini digagas dalam upaya memberikan pemahaman tentang pentingnya melestarikan lingkungan. (Relis)