Nusantara-News (Wajo Sulsel)) — Andi Fajar Asmari, selaku pemerhati lingkungan angkat bicara terkait dengan isu keresahan masyarakat sekitar pekuburan Bulu Bellang, mengenai pekuburan yang tak kunjung ditutup yang dikarenakan perkuburan tersebut telah penuh, Ini adalah hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh pihak pemerintah, baik pemerintah kelurahan, kecamatan maupun pemerintah kabupaten. Minggu (23/7/2023)
Salah satu solusi yang dapat ditempuh oleh pemerintah adalah membuka lahan perkuburan baru sebagai pengganti lahan perkuburan Bulu Bellang yang sudah Over kapasity, ini adalah hal yang sangat penting yang harus diusahakan oleh pihak pemerintah, mengingat masalah perkuburan adalah masalah yang sangat mendasar dari sisi agama, dan harusnya segera di upayakan lahan perkuburan yang baru.
“Kalau belum ada peraturan daerah/PERDA yang mengatur tentang penyelenggaraan pemakaman di kabupaten Wajo, maka sebaiknya pihak DPRD mendorong pemerintah kabupaten agar segera membuat PERDA yang mengatur penyelenggaraan Pemakaman.” Harapnya.
Supardi, selaku camat Tempe, yang dimintai tanggapan terkait keluhan warga sekitar pekuburan Bulu Bellang, memberikan respon yang baik,
“Jika memang masyarakat sepakat ditutup, tentu setelah di survei dulu, maka sebaiknya ditutup saja, nanti warga diarahkan untuk melakukan penguburan di Jara’e atau Bulu Lopi dan jika memungkinkan untuk dibuka perkuburan baru dengan penataan yg lebih baik.” Tuturnya.
Sementara itu wakil Bupati Wajo, H. Amran, berjanji akan memanggil dinas Terkait untuk dirapatkan,
“Intinya kalau penuh wajib tutup dan cari tempat alternatif lainnya, nanti saya panggil Dinas Lingkungan Hidup, Camat Tempe dan Lurah untuk saya rapatkan.” Tegasnya.
Deden