NUSANTARA-NEWS.co, Jakarta – Industri bebasis teknologi digital, saat ini berkembang sangat pesat, dan menjadi motor baru dalam menggerakkan ekonomi masyarakat.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Minggu (21/11/2021).
“ Perkembangan global telah mendorong ekonomi digital sebagai kekuatan baru. Tentu ini berdampak di sektor ekonomi dan kehidupan sehari-hari serta memberikan optimisme kepada pelaku ekonomi,” kata Airlangga Hartarto.
Airlangga menyebut, sekitar 41,9 persen dari total dari transaksi ekonomi digital ASEAN selama 2020 berasal dari Indonesia dan mayoritas disumbang oleh transaksi e-commerce sekaligus perbankan digital dan uang elektronik.
Disampaikan Airlangga, transaksi ini diprediksi akan meningkat pada tahun ini dengan peningkatan terbesar pada e-commerce sebesar 48,4 persen (yoy), uang elektronik sebesar 35,7 persen (yoy) dan perbankan digital sebesar 30,1 persen (yoy).
Selain itu, sebut dia, berbagai sektor mulai dari transportasi dan pengiriman makanan atau ride hailing, media online, travel, edutech di Indonesia tumbuh hingga mencapai 200 persen dengan contoh programnya berupa kartu pra kerja yang telah diakses lebih dari 75 juta masyarakat.
“ Pemerintah akan terus mendukung pengembangan ekonomi digital melalui Digital Roadmap 2021-2024, Making Indonesia 4.0, Cetak Biru Sistem Pembayaran Indonesia 2025 dan Action Plan Inovasi Keuangan Digital 2020-2024,” jelas Airlangga.
Saat ini, kata dia, Indonesia telah memiliki 2.306 start-up serta memiliki satu decacon yaitu GoTo dan 10 unicorn yang berhasil menempatkan Indonesia dalam urutan ke 5 negara dengan jumlah start up terbesar di dunia.
“ Artinya, ekosistem digital Indonesia sangat kondusif dengan berbagai upaya dan inovasi yang dilakukan,” ujarnya.
(ris/red)
