Pemprov NTT Terus Dorong Pariwisata dan Promosi Pangan Lokal NTT

Wakil Gubernur NTT, Josep A. Nae Doi dalam sambutannya pada Focus Grup Discussion (FGD) Strategi Reaktivasi Pariwisata Nusantara, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Selasa (20/20/2020).

 

 

NUSANTARA-NEWS.co, Kupang – Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur terus mendorong pariwisata NTT agar lebih dikenal masyarakat lokal maupun mancanegara. Salah satunya dengan terus mendorong promosi produk pangan lokal.

Demikian dikatakan Wakil Gubernur NTT, Josep A. Nae Doi dalam sambutannya pada Focus Grup Discussion (FGD) Strategi Reaktivasi Pariwisata Nusantara, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Selasa (20/20/2020).

“Visi pembangunan Pemerintah Provinsi NTT adalah NTT bangkit NTT Sejahtera dengan penggerak utamanya adalah sektor pariwisata. Pariwisata ini sebagai sektor unggulan. Untuk itu maka produk pangan lokal NTT harus terus dipromosikan. Misalnya Kopi, saya mau supaya setiap hotel di NTT siapkan minuman kopi yang diproduksi dari NTT sendiri. Tentunya ini sangat baik karena tamu-tamu yang datang bukan hanya menginap tetapi bisa menikmati minuman kopi kita. Ini juga mendukung pariwisata dari segi promosi pangan lokal,” jelasnya.

Menurut Josep Nae Soi, bila berbicara tentang pariwisata maka ada 5A yaitu Atraktif, Akomodasi, Aksesibilitas, Amenities dan Awarness. “Selain itu, kami juga mewajibkan agar dari seluruh 22 Kabupaten/Kota di NTT membuat event pariwisata setiap tahun dan sudah ada yang dilaksanakan dalam kemasan berupa festival-festival. Adapun juga kami mewajibkan setiap ASN menggunakan sarung adat setiap hari Selasa dan Jumat sebagai bentuk kecintaan pada warisan nenek moyang dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat ,” ujarnya.

Lebih lanjut Wakil Gubernur juga memberikan apresiasi pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut. “Terima kasih pada Kemenparekraf telah menyelenggarakan dan memilih NTT sebagai tuan rumah kegiatan FGD. Saya menyambut baik FGD ini dengan harapan mari kita bersama-sama mencari apa saja yang kita rumuskan sesuai dengan 3 dimensi yakni dimensi ideal yaitu harus memenuhi kriteria internasional dan nasional, dimensi realita yaitu harus melihat secara realistis kondisi daerah kita di NTT, dan dimensi fleksibilitas yaitu perpaduan antara dimensi ideal dan dimensi realitas,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional 1 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Vinsensius Jemadu turut memberikan apresiasi kepada Pemprov NTT, dalam hal ini Gubernur dan Wakil Gubernur yang terus mendorong pengembangan pariwisata NTT.

“Saya patut berbangga dan beri apresiasi pada Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang betul-betul berkomitmen membangun NTT lewat pariwisata apalagi yang kita tahu bahwa NTT ini kaya akan alam yang indah dan juga budayanya. Juga saya apresiasi pada Pak Wayan Darmawan selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT yang juga terus bersinergi membangun pariwisata NTT,” ujarnya.

Saya kemarin, kata Vinsensius, mendapat laporan dari Pak Kadis Pariwisata NTT bahwa tidak ada hotel yang ditutup pada masa pandemi covid 19 di NTT. Ini tentu suatu hal yang luar biasa dan juga tentunya tetap mendorong pertumbuhan ekonomi dengan baik dalam situasi saat ini.

Vinsensius juga mengungkapkan keinginan Presiden Jokowi untuk lebih fokus pada pariwisata domestik dengan tujuan utama yaitu perekonomian lokal harus tetap tumbuh. Juga dalam masa pandemi covid 19 ini tetap disiplin melaksanakan 3 M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

(kos/birohumas).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *