Kisah Nyata 1939: Hasan Ligat Menebas Dua Serdadu Belanda  

Catatan Arif Andepa edisi : Keempat

Petualangan gejolak asmara Hanafiah dengan Habibah belum berujung namun penulis harus kembali mengisahkan tentang kondisi dan situasi kehidupan Hasan di Nusakambangan.

Sekitar tahun 1941 Hasan sudah menjalani hukuman satu tahun dan kegiatan sehari- hari hanya membelah batu, makan dua kali sehari pagi dan sore, malamnya dibenarkan berkeliaran diseputaran rumah.

Tahanan dan sebelum pukul 22.00 wib kembali lago kebarak, esoknya setelah makan bekerja lagi begitulah aktifitas tahanan setiap hari.

Hasan sudah memaklumi rutinitas di rumah tahanan Nusakambangan, Hasan sudah tau dimana posisi penyeberangan dari pulau Nusakambangan ke cilacap.

Hasan sudah mengerti kondisi alam di Nusakambangan dan situasi lainnya. Hasan harus mempersiapkan segala keperluan penyeberangan.

Langkah pertama sambil bekerja membelah batu Hasan menjumpai semua tahanan asal Aceh dan memberikan informasi bahwa malam besok di tempat yang tidak jauh dari rumah tahanan untuk bermusyawarah tentang rencana, persiapan dan strategi pelarian.

Setelah mengambil kesepakatan selanjudnya melacak pohon yang cocok untuk membuat perahu dengan muatan sepuluh orang dan harus siap dalam waktu setengah bulan, hebatnya gerakan spektakuler ini tidak sedikitpun tercium sama nara pidana lain, karena sempat diketahui resikonya …….. Bersambung.

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *