Ikan Depik Danau Laut Tawar Potensi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Catatan : Suherman Amin Bireuen, Aceh

Nusantaranews. co. Takengon , Aceh Tengah – Ikan Depik spesies ikan endemik yang hanya ada di Danau Laut Tawar Takengon Kabupaten Aceh Tengah

sangat berpotensi meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat di dataran tinggi Gayo sebutan Aceh Tengah.

“Ikan Depik memang ikan khas Danau Laut Tawar Pak,” ujar Bang Muthala Abon Geudong ketika mengitari jalan keliling danau yang panjangnya mencapai 30 km yang berada di ibukota Kabupaten Aceh Tengah, Minggu , 21 September 2025.

Sebagaimana diketahui bahwa Danau Laut Tawar berada ditengah-tengah Kabupaten Aceh Tengah berada pada ketinggian 3000 meter di atas permukaan laut diapit oleh pegunungan, maka disebut Dataran Tinggi Gayo atau Negeri Di atas Awan yang diselimuti awan dan salju yang selalu dalam suasana dingin apalagi malam hari.

Banyak wisatawan dari berbagai daerah di Provinsi Aceh memanfaatkan hari libur ke Takengon dan bermalam ditepi Danau Laut Tawar yang sekarang sepanjang pinggiran danau telah dibangun homestay dan kemah-kemah yang bisa dimanfaatkan pengunjung.

Teungku Murthala yang di sapa Abon Geudong menjelaskan suatu hal yang menarik bila ke Takengon pada musim tertentu ( musim dingin) baru gada ikan Depik, oleh masyarakat setempat dengan menggunakan jaring mendapatkan ikan yang banyak khusus pada musim penghujan dan kabut.

Tentu yang menyenangkan para penduduk setempat bila ikan Depik menjadi menu utama makan nasi, namun bila tidak musim kabarnya ikan depik tidur di gunung sekeliling Laut Tawar.

Begitu juga pengunjung dan wisatawan sangat tertarik bila ada suguhan ikan Depik yang dinikmati bersama keluarga.

“Alhamdulillah sekarang memang banyak pemesan dari luar daerah,” papar pria ramah kelahiran Dataran Tinggi Gayo itu eksis membantu menemani rombongan kami dari Bireuen.

“Sekarang tidak musim mka semakin banyak dijual depik yang sudah dikeringkan,” tambah Abon Muthala tentang ikan berukuran kecil yang lezat itu yang saat ini sudah nyaris langka.

Sementara Ibu-ibu penjual ikan depik di Takengon kepada media ini mengungkapkan sejarah ikan Depik yang berkembang di kalangan Orang Gayo yang katanya memiliki banyak versi.

Ikan Depik sudah teruji di masyarakat bisa menyebuhkan sakit flu biasa, bukan flu burung.

Ada yang mengatakan bermula dari beberapa orang yang merantau dari Blangkejeren Kabupaten Gayo Luwes menuju ke Takengon melalui kampung Bintang.

Sebelum sampai ke tempat tujuan mereka lelah dan beristirahat dengan berteduh di bawah pohon di kaki gunung Burni Kelieten.

Disaat berteduh tersebut mereka memasak nasi untuk makan siang, saat nasi yang dimasak tadi mendidih seorang dari mereka mengambil kayu untuk mengaduk nasi. Kayu ranting yang tidak sengaja diambil untuk mengaduk nasi, lalu mencoba cari ikan ditepi danau dan dilihat banyak ikan ikan kecil kurang dari anak jari.

Alhasil ditangkap dan dijadikan sebagai menu makan. Maka berkembanglah bahwa depik enak dikonsumsi.

“Pada masa sebelumnya, waktu saya belia kita mengenal ikan ini adanya bermusim,” jelasnya .

Ikan Depik memang yang banyak pada cuaca mendung dan agak gerimis, di malam hari.

“Kalau harga basah bisa kita cek Pak, tapi biasa kawan-kawan yang pernah berkunjung memesan ke saya dalam bentuk kering,” ujarnya seraya menyebut harga kisaran 350 ribu/ kg.

“Di sini, biasa orang membeli dalam ukuran bambu, sekarang harganya berkisar 400 hingga 450 ribu rupiah namun tergantung kualitas.” Tambahnya.

Memang potensi Danau Laut Tawar berupa ikan depik semakin diminati warga luar daerah. Dan kita do’akan semakin banyak potensi lokal yang terpasarkan di luar.

Pedagang menyiapkan ikan Depik (rasbora tawarensis) hasil tangkapan nelayan di pasar tradisional Takengon, Aceh Tengah, Aceh,

Ikan Depik yang merupakan ikan endemik yang hanya dapat hidup di danau laut tawar itu saat ini populasinya semakin langka dan ada hanya musiman dan dilaporkan akan punah.

Alkisah kata mereka bahwa ikan depik hanya bisa ditangkap oleh penduduk setempat, sementara kalau pendatang mau memasang jaring menangkap depik bisa jadi tenggelam di danau yang dalamnya kalau ditengah mencapai 30 – 50 meter dan hal itu pernah terjadi pada tahun 2015 yang lalu. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *