DAERAH  

Tanah Bergerak Ancam Infrastruktur Vital di Desa Mlayang, 13 Rumah Miring dan Akses Jalan Rusak Parah

NUSANTARANEWS.co. Brebes – Bencana tanah bergerak yang terjadi sejak awal Februari 2025 di Desa Mlayang, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, terus menunjukkan dampak serius. Jalan poros penghubung antara Desa Mlayang dan Desa Manggis Kecamatan Sirampog mengalami kerusakan berat, sementara 13 rumah warga dilaporkan miring akibat pergeseran tanah. Jembatan Kali Salam yang menjadi akses penting antar dusun juga mengalami kerusakan struktural yang mengkhawatirkan.

Saat ditemui awak media pada Selasa, 1 Juli 2025, Sekretaris Desa Mlayang, Rukhiyanto, menjelaskan bahwa kondisi jalan saat ini sangat membahayakan, terutama saat musim hujan. “Tanah bergerak menyebabkan kemiringan jalan yang cukup parah. Saat hujan deras, jalan bisa ambles hingga 30 sentimeter. Ini sangat berisiko bagi pengguna jalan dan bisa memutus konektivitas antar desa,” ungkapnya.

Pemerintah Desa Mlayang telah menyampaikan laporan resmi kepada Dinas Permukiman dan Perumahan Rakyat (Dinpermaskin), Dinas Pekerjaan Umum (PU), serta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Tim teknis dari instansi terkait juga telah melakukan survei lapangan. Namun, hingga kini, belum ada penanganan permanen yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan tersebut.

“Sudah dilakukan survei, tetapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut konkret. Sementara kondisi terus memburuk,” tambah Rukhiyanto.

Tak hanya infrastruktur jalan, 13 rumah warga yang berada di wilayah rawan pergerakan tanah kini dalam kondisi miring. Meskipun sebagian besar warga masih bertahan karena keterbatasan tempat tinggal, mereka memilih mengungsi sementara ke rumah saudara saat terjadi hujan deras demi keselamatan.

“Warga masih bertahan karena tak punya alternatif lain, tapi begitu hujan deras turun, mereka segera mengungsi ke rumah kerabat. Ini menunjukkan bahwa kondisi benar-benar rawan dan mendesak untuk segera ditangani,” jelasnya.

Jembatan Kali Salam, yang menjadi penghubung vital antar dusun, juga mulai tergerus di bagian bawah akibat derasnya arus air bercampur lumpur. Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan struktur jembatan akan runtuh dan memutus jalur distribusi serta mobilitas warga.

Pemerintah Desa Mlayang berharap pemerintah daerah dan provinsi segera turun tangan untuk memberikan solusi nyata atas kondisi tersebut. “Kami mendesak adanya percepatan penanganan. Infrastruktur ini sangat vital, baik untuk keselamatan warga maupun untuk keberlangsungan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat,” tegas Sekdes.

Pemerintah Desa Mlayang menyatakan akan terus menjalin koordinasi dengan berbagai pihak terkait, demi memastikan keselamatan warga dan menjaga kelangsungan kehidupan masyarakat di wilayah terdampak bencana. Pungkasnya. ( Rizal Sismoro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *