DAERAH  

Pedagang Pasar Inpres Kwala Bekala kecewa, ancam gelar aksi di Kantor Wali Kota Medan

NUSANTARANEWS.co, Medan — Harapan para pedagang Pasar Inpres Kwala Bekala untuk mendapatkan perbaikan infrastruktur seolah menemui jalan buntu. Janji-janji pemerintah hanya tinggal kata-kata, sementara kondisi pasar semakin memprihatinkan. Jalanan rusak, drainase tersumbat, dan fasilitas yang tak layak menyebabkan para pedagang setiap tahun terus berkurang. Selain itu, pembeli juga sepi lantaran kondisi pasar yang tidak layak.

Rasa frustrasi pun memuncak. Mereka lelah menunggu janji yang tak kunjung ditepati. Jika kondisi ini terus dibiarkan, para pedagang berencana turun ke jalan dan menggelar aksi di Kantor Wali Kota Medan.

Ferdi Sembiring, Sekretaris Persatuan Pedagang Pasar Inpres Kwala Bekala (P3IKB), didampingi segenap pengurus, menceritakan bahwa perjuangan mereka untuk meminta agar infrastruktur pasar telah dimulai sejak 2021. Berulang kali mereka mengajukan permohonan perbaikan ke PD Pasar dan menghadiri audiensi dengan DPRD Medan. Namun hasilnya nihil. Setiap kali mereka menanyakan perkembangan, jawabannya selalu sama: tunggu!

“PD Pasar berdalih tidak memiliki anggaran. Bahkan, THR pegawai pun belum bisa dibayarkan saat itu. Kami disuruh menunggu tiga bulan, tetapi setelah itu tetap tidak ada kepastian. Sampai sekarang, janji tinggal janji,” ungkap Ferdi dengan nada kecewa, sembari mengatakan dampak yang mereka alami jumlah pedagang menyusut drastis. Dari 769 pedagang, kini hanya tersisa 169 pedagang, Kamis (20/3/2025).

Tak ingin pasrah, pedagang terus menyurati instansi terkait, berharap ada solusi nyata. Pada Agustus 2022, setelah tidak melihat progress apa pun, mereka menggelar aksi di pasar dan melakukan upacara kemerdekaan sebagai bentuk protes terhadap ketidakpedulian pemerintah.

“Kami berharap ada perubahan tetapi justru semakin kacau. Saat Dirut PD Pasar, Suwarno, dicopot, kekhawatiran kami bertambah. Seharusnya ada kesinambungan kebijakan, bukan malah semua yang sudah disepakati ikut hilang,” tegasnya.

Menanggapi keluhan pedagang, Lurah Kwala Bekala, Irwanta Ginting, menyatakan akan segera mengambil langkah-langkah konkrit. Dia berjanji akan berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan perbaikan di Pasar Inpres Kwala Bekala dapat segera direalisasikan.

“Saya memahami kekecewaan para pedagang. Kami akan segera melakukan koordinasi dengan pihak PD Pasar dan dinas terkait untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Pasar yang sehat dan bersih adalah hak para pedagang dan pembeli,” ujarnya via WhatsApp kepada pers.

Sementara itu, anggota DPRD Medan, Jusuf Ginting Suka, yang juga memiliki latar belakang sebagai pedagang di pasar tersebut, turut menyuarakan keprihatinannya. Dia mengakui bahwa kondisi Pasar Inpres saat ini memang sangat memprihatinkan.

“Saya memahami betul bagaimana susahnya berdagang dalam kondisi seperti ini. Saya sendiri dulu berdagang di pasar ini, dan melihat keadaan sekarang sungguh menyedihkan. Saya akan memperjuangkan perbaikan pasar ini agar pedagang bisa kembali berjualan dengan nyaman dan aman,” ujar Jusuf penuh semangat.

Jusuf berjanji akan membawa aspirasi para pedagang tersebut ke DPRD Medan dan mendesak pemerintah untuk segera bertindak.

Dalam pertemuan panjang dengan wartawan di Pasar Inpres Kwala Bekala, Ferdi Sembiring menegaskan, kesabaran para pedagang telah habis. Jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan nyata dari pemerintah Kota Medan, maka mereka akan menggelar aksi besar-besaran di Kantor Wali Kota Medan.

“Kami tidak meminta yang muluk-muluk, hanya hak kami sebagai pedagang. Jika kondisi jalan dan drainase diperbaiki, jumlah pedagang akan meningkat, ekonomi akan pulih. Kami sudah terlalu lama menunggu. Sekarang saatnya pemerintah membuktikan janji mereka,” tegasnya.

Kini, bola ada di tangan pemerintah. Akankah mereka menepati janji atau membiarkan para pedagang terus berjuang sendiri? seperti dikutip dari metrorakyat.com, Jumat (21/3/2025) malam.

(KTS/rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *