Oleh : Raden Kemal
NUSANTARANEWS.co, Kota Cirebon – Bulan suci Ramadan telah usai, dan kemeriahan lebaran masih terasa di sekitar kita. Tak hanya suasana kekeluargaan dan silaturahmi, namun juga kelezatan hidangan tradisional yang menjadi kebanggaan setiap rumah di Indonesia. Opor ayam, gule kambing, ketupat, sambel goreng, gado-gado, dan beragam hidangan lainnya menghiasi meja makan.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa setelah menikmati sajian lezat di rumah, keinginan untuk mencari variasi kuliner juga menjadi kebiasaan bagi sebagian orang. Salah satu menu favorit yang menjadi buruan masyarakat adalah mie bakso, kuliner khas Indonesia yang menggugah selera.
Pada hari kedua lebaran di Jalan Kebon Pelok, Cirebon, terjadi antusiasme luar biasa di sekitar warung bakso kampung yang dikenal sebagai Bakso Moro. Meskipun ruangannya tidak terlalu luas, namun begitu ramai dengan para pengunjung yang menikmati bakso di tempat atau mengantri untuk dibawa pulang.
Menurut Andi, salah satu pegawai di warung tersebut, biasanya mereka menjual 100 hingga 150 mangkok bakso per hari di hari biasa dengan harga Rp 10.000 per porsi. Namun, saat lebaran seperti ini, omsetnya meningkat drastis bisa mencapai 300 hingga 400 mangkok bahkan lebih. Fenomena ini membuktikan bahwa bakso memang menjadi makanan favorit yang tak lekang oleh waktu bagi masyarakat Indonesia.
Kisah sukses Warung Bakso Moro ini menjadi inspirasi bagi para pengusaha kuliner di Tanah Air. Dalam keramaian lebaran, rasa nostalgia akan masakan tradisional tetap terjaga, namun keberagaman menu baru seperti mie bakso juga memberikan warna tersendiri bagi perayaan lebaran di Indonesia.
Penulis adah penikmat bakso kampung