Dalam kunjungan yang dilakukan oleh ketua PWRI (Persatuan Wartawan Republik Indonesia) beserta jajaranya ke Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) kota Cirebon, terungkap beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bersama dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk mengajak Baznas kota Cirebon berpartisipasi dalam Acara PWRI Peduli Berbagi, yang meliputi pembagian sembako gratis, sembako murah, dan pengobatan alternatif serta santunan anak yatim yang diperuntukan untuk masyarakat kota Cirebon, program ini adalah kolaborasi antara PWRI dengan Pemda Cirebon melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kelautan (DKP3).
Namun, respon dari ketua Baznas kota Cirebon, H Hamdan, menunjukkan beberapa kendala yang dihadapi oleh Baznas dalam melaksanakan tugasnya.
Salah satunya adalah masalah dana, dimana menurut H Hamdan sebagai ketua Baznas kota Cirebon, seringkali mengeluarkan biaya operasional dari dana pribadi karena tidak memiliki dana , dan tidak ada kewenangan penuh dalam mengatur aliran dana akibat hal tersebut sudah diatur oleh Baznas pusat.
Selain itu, permasalahan lain yang dianggap menjadi hal relevan adalah sistem manajemen yang sulit diakses, seperti saat tim PWRI kesulitan untuk bertemu dengan jajaran pengurus karena berbagai alasan yang diberikan para stafnya , termasuk keadaan ketua yang sakit dan keadaan dirawat namun akhirnya terlihat sedang berada di kantor, serta wakil ketua yang beralasan pulang kampung namun setelah diperhatikan sudah lebih dari 10 hari tapi tidak kunjung kembali.
Ketua Baznas kota Cirebon juga menyampaikan beban berat yang dipikulnya karena menerima drop dana dari donatur namun keberadaan dana sudah diatur oleh Baznas pusat, hal ini menyebabkan kendala dalam mengelola dana secara efektif.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, beberapa solusi dapat diusulkan, antara lain :
Transparansi Dana : Baznas perlu meningkatkan transparansi dalam pengelolaan dana, sehingga masyarakat dan pihak terkait dapat memahami dengan jelas bagaimana dana digunakan dan diatur.
Peningkatan Sistem Manajemen :
Baznas harus memperbarui sistem manajemen yang relevan dan mudah diakses, agar dapat meningkatkan efektivitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kolaborasi dan komunikasi yang Lebih Aktif: Kerja sama yang lebih aktif dengan Pemda Cirebon dan lembaga terkait lainnya perlu ditingkatkan, sehingga program-program seperti baksos dapat dilaksanakan dengan lebih efisien.
Keterbukaan Komunikasi : Komunikasi yang lebih terbuka antara jajaran pengurus Baznas dengan publik dan media dapat membantu memperbaiki citra dan meningkatkan dukungan dari berbagai pihak.Dengan implementasi solusi-solusi tersebut, diharapkan Baznas dapat mengatasi tantangan keterbatasan dana dan sistem manajemen, serta meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.
( Raden Prawira )