Biro Sorong Selatan
NUSANTARA-NEWS.co, Sorong Selatan – Sejumlah petani di Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat mengeluh kesulitan dalam mendapatkan pupuk. Menurut penuturan mereka, kesulitan pupuk ini akan sangat berpengaruh pada hasil panen.
” Sebagai petani saat ini kendala yang kami hadapi adalah pupuk dan bibit. Bukannya kami sebagai petani tidak mampu beli pupuk, uang kami ada tetapi pupuknya yang tidak ada, kami beberapa kali membeli pupuk di Kota Sorong tetapi tidak diperbolehkan bahkan kalaupun boleh kami membali tidak bisa ikut pintu depan tetapi ikut pintu belakang kami juga tidak tau maksudnya itu,” kata salah seorang petani kepada media ini, Rabu (21/10/2020).
Karena sulitnya mendapatkan pupuk, para petani bercocok tanam tetapi terbatas saja.
” Kita mau menanam banyak juga percuma karena modal yang dikeluarkan juga cukup lumayan, kami menamam banyak tetapi tidak ada pupuk jadinya percuma saja kita menanam karena hasilnya tidak baik bahkan kami mengalami kerugian. Mudah-mudahan dinas terkait dapat mengusahakan pupuk sehingga kami bisa membeli pupuk dengan lancar,” harapnya.
Didi salah seorang petani Kampung Monmok Distrik Teminabuan Kabupaten Sorong Selatan mengatakan kepada awak media ini, kalau bisa ada koperasi atau tempat penjualan pupuk dan bibit, atau toko pertanian di Kabupaten Sorong Selatan ini.
” Sehingga kami sebagai para petani ini dapat lebih mudah melakukan proses perkebunan, karena ketersediaan pupuk disini sangat sulit ditamba lagi harganya melambung tinggi 1 karung pupuk bisa mencapai Rp.300.000, Rp. 400.000 itu untuk pupuk orea per 50 Kg bahkan ada yang mencapai Rp. 500.000 dan Rp. 600.000 untuk pupuk ponska, sering kami juga pernah tertipu dengan pupuk palsu tetapi kami kembalikan kepada penjual,” tuturnya.
Harapan terbesar para petani kepada Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan dapat mengadakan pupuk sehingga tersedia stok pupuk dan harganya terjangkau. Kalau ada koperasi khusus petani sangat bagus karena disitu bisa terjedia berbagai macam obat-obatan rumput, pupuk, bibit, alat semprot rumput dan berbagai kebutuhan petani lainnya sehingga kami sebagai petani tidak sulit mencari keperluan pertanian.
(Bahamid Narwawan)
