DAERAH  

Mapolres Dairi rusuh, 10 petugas luka 33 pendemo dan provokator dibekuk

Foto: Massa dari Desa Parbuluan IV mendatangi Mapolres Dairi menuntut rekan mereka dilepas dan minta polisi tidak berpihak ke PT Gruti perambahan hutan dan pencaplok lahan milik warga, Rabu (12/11/2025)

NUSANTARANEWS.co, Medan — Ratusan massa dari Desa Parbuluan VI “menyerang” Mapolres Dairi. Kehadiran mereka menuntut rekan mereka dilepas. Aksi massa yang semula berjalan aman tiba-tiba terjadi pelemparan ke arah petugas.

Situasi pun semakin memanas hingga terjadi pelemparan bertubi-tubi menyebabkan 10 personel Polri luka-luka dan langsung dibawa ke RSUD Sidikalang, Rabu (12/11/2025).

Dari pantauan di lapangan, massa mendatangi Polres Dairi sejak pukul 10.00 WIB karena menuntut pembebasan laki-laki bernama Pangihutan Sijabat yang menjadi tersangka pembakaran aset PT Gunung Raya Utama Timber Industries (Gruti) di Desa Parbuluan VI, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi yang terjadi pada Jumat (12/9/2025).

Petugas sempat memberikan tembakan peringatan ke udara, berharap massa menghentikan aksi anarkisnya. Namun, tembakan tersebut tidak diindahkan. Petugas akhirnya menangkap para pelaku pelemparan.

Kapolres Dairi, AKBP Otniel Siahaan, mengatakan, belum bisa memberikan keterangan karena kasus tersebut masih diproses pihaknya.

“Nanti ya? Tunggu dari Humas saja. Tunggu prosesnya lengkap dahulu,” kata Otniel.

Menurut Kasi Humas Polres Dairi, Ipda Rinkon Manik, setidaknya terdapat 10 personel mengalami luka – luka.

“Untuk personel kami yang mengalami luka – luka akibat lemparan sekitar 10 orang. Namun ada satu personel mengalami luka di bagian kepala sehingga harus mendapat perawatan di RSUD Sidikalang, ” kata Rinkon.

Diketahui sebelumnya, sarana dan prasarana milik PT Gruti Wilayah Tele II, di Desa Parbuluan VI, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, dirusak massa, Rabu (15/10/2025). Kejadian ini merupakan perusakan yang kedua kalinya.

Penanggung Jawab Lapangan PT Gruti, Kery Sinaga, mengatakan, berdasarkan laporan dari karyawan di lapangan, massa yang datang menumpang lima unit mobil dan belasan sepeda motor langsung melakukan aksi perusakan.

“Menurut karyawan, massa datang bersamaan dengan kunjungan Anggota DPR RI Bane Raja Manalu. Tapi, setahu pihak perusahaan, tidak ada pemberitahuan atau jadwal kunjungan resmi dari beliau ke lokasi,” kata Kery.

Sedangkan perwakilan masyarakat Desa Parbuluan VI, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Pangihutan Sijabat, membantah keras tudingan bahwa masyarakat yang sudah merusak aset PT Gruti.

“Itu tidak benar. Berita masyarakat merusak aset tidak sesuai fakta. Kegiatan masyarakat hari itu juga disaksikan langsung Kapolsek Parbuluan dan jajarannya. Kami tiba di lokasi justru melihat beberapa oknum anggota TNI sudah berada di sana. Jadi, kami minta Saudara Kery (perwakilan PT Gruti) menjelaskan tudingan tersebut secara terbuka,” kata Pangihutan.

Dia mengungkapkan, masyarakat sebenarnya sudah melaporkan dugaan perambahan hutan yang dilakukan PT Gruti ke Polres Dairi. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut dari kepolisian, seperti dikutip dari medanposonline.com, Kamis (13/11/2025) sore.

(KTS/rel)

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *