NUSANTARANEWS.co, Bandung – Laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat Triwulan III/2025 mencapai 5,20 persen.
Menurut Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, selama sembilan bulan dirinya menjabat, sejumlah kebijakan strategis terlah dijalankan secara konsisten.
Pertama, adalah pembangunan jalan yang telah mencapai 666 kilometer yang dibiayai dari pajak kendaraan, untuk memudahkan lalu lintas orang dan barang.
“ Mobilitas masyarakat bisa mendorong tumbuhnya perekonomian,” kata Dedi Mulyadi di Bandung, Sabtu, dikutip dari suara.com.
Karena itu, kata Dedi menambahkan, penting untuk menjaga kualitas pembangunan insfrastruktur, terutama jalan dan irigasi agar ada kesempatan untuk investasi di sektor lainnya.
“ Kalau jalannya cepat rusak, maka akibatnya adalah (anggaran) pembangunan balik lagi ke jalan, balik lagi ke jalan. Sehingga, kita tidak punya kesempatan untuk melakukan investasi sumber daya manusia yang lebih besar ke depan,” ujarnya.
Dedi mengungkapkan, kebijakan belanja infrastruktur yang besar ini, diimbangi dengan melakukan transparansi APBD sejak awal dirinya menjabat.
Terbaru, Dedi Mulyadi melaporkan kondisi kas daerah setiap hari di akun sosial medianya.
Dedi memastikan, kebijakan-kebijakannya secara konsisten bisa membuat iklim investasi di Jawa Barat makin nyaman. Mulai dari pemberantasan premanisme yang mengganggu investasi lewat pembentukan satuan tugas, hingga menghilangkan percaloan tenaga kerja di industri melalui aplikasi Nyari Gawe.
Tak hanya itu, Dedi juga memfasiliasi persoalan yang dihadapi perusahaan yang hendak berinvestasi dan berusaha di Jawa Barat.
Atas berbagai kebijakan yang dilakukan secara konsisten, membuahkan hasil yang positif. Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada triwulan III tahun 2025, nilai investasi di Jawa Barat mencapai Rp77,1 triliun, atau sekitar 15,7 persen dari total nasional.
Realisasi investasi pada triwulan III tahun 2025 menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Total nilai investasi tercatat mencapai Rp77,13 triliun, meningkat 36,34 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp56,57 triliun.
Investasi, kata Dedi, harus memberikan dampak nyata bagi pembangunan manusia di Jawa Barat.
“Investasi tidak hanya soal angka, tapi bagaimana memberikan dampak nyata bagi pembangunan manusia di Jawa Barat,” ucapnya.
Dedi mengaku, pihaknya bersama seluruh jajaran Pemprov Jabar akan tetap fokus melaksanakan kegiatan pembangunan bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat.
“Dan kita anggap berbagai sindiran, nyinyiran, atau kritik yang dialamatkan pada saya sebagai obat agar saya tidak jumawa, terus mawas diri dan konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat,” tuturnya, seperti dikutip dari suara.com, Senin (10/11/2025) pagi.
(jgd)













