Tgk Nyak Puteh Dari Paloh Pineung Lhokseumawe Ke Pulau Pinang Malaysia  

Laporan : Arif Andepa melaporkan langsung dari Pulau Pinang

Episode 2

Nusantaranews.co.Bireuen – Teungku anak dari Tgk Karim diperkirakan lahir diawal tahun 1902 dan diusia 20 tahun di kawasan lhokseumawe beliau sangat dikenal dan disegani sebagai Syech Seudati tangguh lenggak-lenggok tubuhnya memukau, syairnya menggunakan bahasa sastra dan suaranya yang khas.

Seudati pada waktu itu merupakan salah satu kesenian yang sangat populer dan kesenian seudati mampu menggambarkan karakteristik masyarakat Aceh serta sangat efektif, praktis dan edukatif dalam menyampaikan pesan, kala itu para syeh seudati merupakan sosok idola.

Penampilan seudati biasanya dilakukan pada malam hari setelah shalat insya sifatnya sarana hiburan tetapi ketika seudati menjadi ajang taruhan bisa menjadi malapetaka seperti yang dialami oleh Tgk Nyak Puteh yang harus menelan pil pahit akibat kekalahan, beliau wajib meninggalkan kampung dan pindah ke daerah lain sesuai dengan perjanjian sebelum Seudati Tunang ( Tanding ) dimulai.

Tgk Nyak Puteh tak tahan menanggung rasa malu akibat kekalahan tersebut akhirnya beliau menumpang kapal barang di pelabuhan Pusong Lhokseumawe sampai ke Pulau Pinang Malaysia mencari kehidupan baru menjadi kelasi kapal dan selanjutnya bekerja di darat pada kolonial inggeris.

Lima tahun kemudian terpaut hati dengan Cik Mah dara jelita Pulau Pinang Malaysia, dan menikah.

Atas perkawinan tersebut tepatnya pada 22 Maret 1929 lahirlah Tgk Zakaria ( Ramlee ) bin Tgk Nyak Puteh dan tinggal di rumah miliknya.

Setelah populer namanya dirobah Zakaria Puteh menjadi Ramlee Puteh kemudian disesuaikan dengan ejaan barat Ramlee Puteh menjadi P. Ramlee….. Bersambung

Editor : Suherman Amin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *