DAERAH  

Diduga Ada Intervensi Manajemen RSUD SIM Nagan Raya, Imbasnya Pelayanan Pasien Tidak Berjalan Normal

NUSANTARANEWS.co, Nagan Raya – Beredar isu tak sedap tentang manajemen amburadul di RSUD SIM Nagan Raya, membuat masyarakat merasa geram terhadap petugas rumah sakit yang selama ini semakin tidak profesional.

Isu yang sedang beredar di beberapa media dan perbincangan dari mulut ke mulut bahwa bahwa di RSUD SIM Nagan raya terkesan ada direktur bayangan yang lebih berkuasa di bandingkan plt. direktur definitif.

Kondisi manajemen RSUD SIM sudah mencuat ke publik. Informasi ini terungkap berdasarkan sumber internal rumah sakit yang mengaku resah dengan kondisi manajemen yang berjalan tidak semestinya.

Pejabat resmi Pelaksana Tugas (Plt) . Direktur RSUD SIM Nagan raya dipegang oleh Dr. Muhammad Ikbal, namun fakta di lapangan Dr. Muhammad ikbal tidak dapat menjalankan tugas sepenuhnya sebagai direktur karena adanya intervensi dari pihak tertentu, disinyalir timses yang memegang jabatan di salah satu ormas  Nagan Raya yang seharus nya hanya bertindak sebagai dewan pengawas rumah sakit.

Sejumlah petugas medis menyebut bahwa sebagai pengawas terlalu jauh mencampuri bahkan terkadang sudah bertindak layaknya pimpinan tertinggi rumah sakit, bahkan disebut-sebut mengeluarkan instruksi langsung kepada staf maupun dokter spesialis.

“Apapun kegiatan rumah sakit, termasuk hal teknis maupun non-teknis, harus dilaporkan ke beliau (pengawas) Bahkan urusan keuangan pun beliau meminta agar tetap melaporkan kepada nya,” kata sumber yang namanya tidak ingin dipublikasikan.

Situasi seperti itu telah menimbulkan kebingungan di kalangan petugas medis. ,Sebagian besar petugas medis menilai bahwa tata kelola rumah sakit menjadi rancu dan membingungkan karena ada campur tangan direktur bayangan yang melampaui batas kewenangan nya.

” Selama ini kami petugas medis berkoordinasi langsung dengan Direktur resmi, Dr. Ikbal. Tapi sekarang, kami malah diarahkan untuk juga melapor ke beliau. Jadi ribet manajemen nya jika pejabat pengawasan ikut campur urusan kebijakan medis,” sebut seorang perawat RSUD SIM dengan nada kecewa.

Masyarakat berharap, kondisi ini segera menjadi perhatian Bupati terpilih, Dr. Teuku Raja Keumangan, SH., MH., agar tata kelola rumah sakit tidak semakin amburadul.

Jangan sampai rumah sakit jadi ajang tarik-menarik kepentingan politik, karena akhirnya akan berdampak akan terganggu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

[Ibs]

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: risdianakinerja@gmail.com. Terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *