Menjemput Tamu Agung Bulan Suci Ramadhan

CEO Kinerja Group Risdiana Wiryatni

Catatan Risdiana Wiryatni *)

Bulan Suci Ramadhan merupakan bulan penuh berkah bagi umat muslim di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Islam berpuasa dari fajar hingga senja sebagai tanda penghormatan dan pengabdian kepada Allah SWT.

Selain itu, bulan puasa juga merupakan bulan yang sarat dengan nilai kebaikan seperti kesabaran, keteguhan hati dan keikhlasan. Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang lima, yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang telah baligh dan sehat jasmani dan rohani.

Selain itu, puasa juga merupakan salah satu ibadah yang utama kepada Allah SWT karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan jasmani dan rohani.

Manfaat puasa bagi kesehatan termasuk membersihkan tubuh dari racun dan kotoran, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mendorong penurunan berat badan, meningkatkan kualitas tidur, dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung. Namun, manfaat puasa bagi kesehatan baru terasa jika dilakukan dengan benar, mengatur pola makan, menjaga asupan nutrisi, dan melebih-lebihkan aktivitas.

Berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya, puasa adalah ibadah yang sangat rahasia (sirriyah). Dikatakan sirriyah karena yang mengetahui seseorang melakukan ibadah puasa atau tidak adalah orang yang bersangkutan dan Allah SWT. Dengan demikian, ibadah puasa adalah salah satu media yang melatih seseorang untuk berlaku jujur.

Hendaklah kamu selalu jujur, karena kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu akan membawa ke dalam Syurga”.(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam kondisi apapun, kita tidak akan makan dan minum walaupun orang-orang tidak melihat kita makan dan minum karena kita yakin dan percaya bahwa Allah pasti akan melihatnya. Orang yang benar-benar melaksanakan ibadah puasa sedang dilatih untuk menyadari kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Segala aktifitas pasti diketahui dan diawasi oleh Allah SWT. Bila keyakinan ini terus menerus dijaga dengan baik, bukan tidak mungkin “madrasah ramadhan” akan membentuknya menjadi manusia yang jujur.

Salah satu cara dalam memahami bulan Ramadhan yaitu sebagai momentum keharmonisan komunikasi dalam keluarga dan juga dalam berkehidupan sosial. Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam membangun keharmonisan dalam hubungan antarmanusia, baik di lingkungan keluarga, tempat bekerja, maupun di masyarakat. Banyak konflik terjadi akibat miss komunikasi antara satu dengan yang lain. Dan solusinya untuk menyelesaikan masalah adalah melalui dialog atau komunikasi.

Hal tersebut dapat kita kaitkan dengan esensial dari puasa itu sendiri, sebagaimana sabda Rasulullah SAW bersabda, “Dua kebahagiaan yang didapatkan oleh orang yang puasa, yaitu kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya.”(HR Muslim).

Bukankah kita dapat merasakan ketika meneguk seteguk air dan tiga biji kurma ketika berbuka puasa mampu menghilangkan dahaga dan lapar sampai membasahi tenggorokan dan dapat mengecap manisnya kurma seiring manisnya iman kita dengan ibadah puasa, memang sangat nikmat dan membahagiakan dan hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang berpuasa. Perjuangan menahan lapar dan dahaga telah dimenangkan. Saat bergembira, saatnya berbuka puasa.

Hal tersebut dapat kita kaitkan dengan esensial dari puasa itu sendiri, sebagaimana sabda Rasulullah SAW bersabda, “Dua kebahagiaan yang didapatkan oleh orang yang puasa, yaitu kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya.”(HR Muslim).

Momentum bulan puasa adalah sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas diri, meneguhkan keimanan, memperkuat tali silaturahmi, memperbanyak amal kebajikan.

Marhaban ya ramadhan (selamat datang wahai bulan Ramadhan). Dalam beberapa hari ke depan, kita semua umat Islam Indonesia akan mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

Bulan Ramadhan suatu bulan yang agung, bulan yang suci, jika melakukan amal kebajikan maka nilai pahalanya yang sangat tinggi dan berlipat ganda. Puasa bulan Ramadhan itu ibadah yang sangat rahasia hanya Allah dan pelakunya yang tahu. Hingga Allah berkata dalam hadis kudsinya, puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya (H.R. Bukhari)

Sebagai umat Islam, tentu kita sangat bergembira dengan datagnya bulan suci Ramdhan. Bahkan seluruh umat menanti kedatangannya. Mereka menyambutnya dengan berbagai caranya masing-masing. Bagi umat Islam yang merasa gembira dengan datangnya bulan Ramadhan maka dijanjikan akan masuk surga.

Puasa akan membentuk kualitas diri yang lebih baik.

*) Risdiana Wiryatni – CEO Kinerja Group

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *