Luhut Sentil Tom Lembong Terkait Rendahnya Harga Nikel

Luhut Binsar Panjaitan (ft. istimewa)

NUSANTARANEWS.co, Jakarta –  Pernyataan Tom Lembong yang menilai turunnya harga nikel saat ini karena program hilirisasi Presiden Joko Widodo ugal-ugalan, sehingga menyebabkan pasokan nikel melimpah di dunia, mendapat respon Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan

Lembong menyebut, harga nikel dunia kini mengalami tren penurunan, 0ada Senin (22/1/2024) harga nikel dunia kontrak tiga bulan tercatat US$ 16.036 per ton, terendah sejak April 2021.

“Tom harus ngerti itu kalau harga nikel terlalu tinggi, itu sangat berbahaya, kita belajar dari kasus cobalt tiga tahun lalu harganya begitu tinggi orang akhirnya mencari bentuk baterai lain itu salah satu pemicu, lahirnya lithium ferro fosfat (LFP) itu,” kata Luhut melalui akun instagram @luhut.pandjaitan, dikutip Kamis (25/1/2024).

Oleh sebab itu, Luhut menekankan harga nikel dunia saat ini merupakan hasil upaya Indonesia untuk mengendalikan harganya, supaya komoditas hilirisasi andalan Indonesia itu dapat terus diserap dunia.

Dengan cara ini, kata Luhut, komoditas nikel akan masih dibutuhkan dunia hingga belasan tahun mendatang.

“Teknologi berkembang sangat cepat, oleh karena itu kita cari keseimbangan bener supaya betul-betul barang kita ini tetap masih dibutuhkan sampai beberapa belas tahun yang akan datang,” tegas Luhut.

Luhut juga menekankan, produk hilirisasi nikel Indonesia yang menjadi bahan baku lithium battery kendaraan listrik juga masih bisa didaur ulang, ketimbang LFP yang akan dikembangkan Timnas AMIN, jika menang Pilpres 2024.

“LFP itu tidak bisa recycling sampai hari ini, tapi sekali lagi teknologi itu terus berkembang. Nah kita bersyukur LFP juga kita kembangkan dengan Tiongkok tadi, lithium battery juga kita kembangkan dengan Tiongkok maupun dengan lain-lain,” tutur Luhut.

[CNBC/nur]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *