Meski Dikritik Presiden, KPU Tidak Akan mengubah Format Debat Pilpres

Debat perdana calon presiden 2024 yang digelar KPU, Selasa [12/12/2023] malam. Foto VIVA.co

NUSANTARANEWS.co, Jakarta – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy’ari menegaskan, pihaknya tidak akan mengubah format debat Pilpres meski dikritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Imbasnya, format debat keempat dan kelima Pilpres 2024 tidak akan berubah.

“Jadi, memang modelnya seperti itu. Debat keempat dan kelima pun akan begitu,” ujar Hasyim dalam keterangannya, Selasa (9/1/2024).

Menurut Hasyim, format debat Pilpres 2024 telah disepakati masing-masing tim pemenangan pasangan capres-cawapres. Format debat yang sudah disepakati terdiri dari enam segmen. Yaitu, segmen pertama untuk penyampaian visi misi program.

Sedangkan segmen kedua dan ketiga untuk menjawab pertanyaan dari panelis. Kemudian, segmen keempat dan kelima untuk calon saling tanya jawab. Terakhir, segmen keenam untuk calon menyampaikan penutup. KPU tidak membuka kemungkinan adanya penambahan debat.

Hasyim menganggap, debat yang diselenggarakan lima kali sudah cukup. Ia menilai, penambahan debat bisa menimbulkan pertanyaan. Ia enggan mengomentari substansi debat Pilpres 2024.

“Jadi, tentang strategi, tentang substansi jawaban, bukan ranah KPU untuk membut penilaian. KPU menyiapkan forum untuk debatnya. Jadi, soal strateginya, substansinya itu sepenuhnya menjadi hak dan wewenang calon dan tim pasangan calon,” ucapnya.

Ia mengingatkan bahwa debat merupakan salah satu metode debat. Maka, yang berhak menilai kualitas debat adalah rakyat. Termasuk, penilaian apakah edukatif atau tidak, sampai jawaban atau pertanyaan yang disampaikan calon sesuai tema debat atau tidak.

Sebelumnya, Jokowi meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengubah format debat Pilpres 2024. Orang nomor satu di Indonesia itu mengaku kecewa atas jalannya debat capres baru-baru ini.

“Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu, sehingga hidup,” ujar Jokowi dalam keterangannya, Senin (8/1/2024).

Menurut Jokowi, wajar para capres saling menyerang kebijakan dan visi misi dalam debat. Namun, Jokowi mengklaim para capres dalam debat ketiga Pilpres 2024 lebih banyak menjatuhkan lawan dengan serangan bermotif personal. Ia menganggap debat ketiga capres yang digelar pada Minggu (7/1/2024) lalu, tidak mengedukasi rakyat.

[asumsi/red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *