NUSANTARANEWS.co, Jakarta – Debat calon presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum [KPU], Minggu 7 Januari 2024 berlangsung sengit. Dalam debat tersebut, calon presiden Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, meminta Prabowo Subianto membuka data tentang pertahanan.
Anies meminta Prabowo membuka data soal pertahanan tentang belanja alat utama sistem pertahanan [alutsista].
Didesak Anies soal data pertahanan, Prabowo lantas mengajak Anies bertemu di lain kesempatan jika ingin mengetahui data dimaksud. Menurut Prabowo butuh waktu lebih panjang untuk melihat data lengkap.
Terkait jawaban Prabowo, Anies mengaku tidak sepakat. Data pertahanan, kata Anies, perlu diketahui publik, sehingga perlu dijelaskan dalam forum terbuka.
“Ini bukan pribadi. Ini negara policy. Penjelasan ya di sini. Bukan ruang tertutup yang tidak diketahui publik,” kata Anies.
Penjelasan Prabowo, bahwa data soal belanja alutsista itu sebenarnya sudah dijelaskan kepada Komisi I DPR. Di DPR, kata Prabowo, juga ada perwakilan partai politik pengusung Anies di Pilpres 2024 seperti PKS, NasDem dan PKB.
Bahkan, kata Prabowo, partai-partai pengusung Anies pun sudah setuju dengan belanja alutsista yang dilakukan Prabowo selaku Menteri Pertahanan.
Prabowo pun siap bicara dalam forum terbuka seperti yang dikehendaki Anies.
“Jadi saya mengundang kita bicara terbuka. Terbuka. Silakan, tapi saya ingatkan bapak cinta apa tidak dengan negeri ini? Masa mau kita buka masalah kita di depan umum. Apakah itu pantas?” ujarnya.
Sementara Ganjar Pranowo mempertanyakan ke Prabowo mengapa sejumlah data menunjukkan Indeks pertahanan Indonesia menurun. Ia juga meminta Prabowo memberikan solusi atas permasalahan itu.
“Pak Prabowo, saya mau bertanya kepada Bapak, termasuk kemudian capaian MEF (Minimum Essential Force) kita hanya 65,49 persen dari target 79 persen. Mengapa terjadi penurunan dan apa solusinya?” tanya Ganjar.
Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia sempat dilanda pandemi Covid-19 yang membuat anggaran belanja terpengaruh.
Prabowo juga mengungkit bahwa penggunaan alutsista bekas, yang kerap disinggung Ganjar dalam debat, sudah pernah dilakukan ketika Sukarno menjadi presiden.
Ganjar pun menilai jawaban Prabowo tak menjawab seluruh pernyataan dirinya. Ia juga meminta bantahan Prabowo itu dibuka dengan bukti yang konkret.
“Silakan Anda bantah di sini,” ujar dia.
Prabowo mengaku siap jika harus membuka data soal pertahanan. Akan tetapi tidak bisa dijelaskan dalam sesi debat karena keterbatasan waktu.
Prabowo pun menilai Ganjar tidak adil karena sudah mempersiapkan pertanyaan sementara dirinya tidak diberi waktu untuk mempersiapkan jawaban.
“Oh enggak bisa, saya tidak dikasih waktu. Jadi Anda tidak fair, Anda minta saya kasih penjelasan yang begitu rumit, tapi waktu saya terbatas,” ujar Prabowo.
[nur/red]