Ambisi Boleh, Ambisius Jangan

Risdiana Wiryatni

Catatan Risdiana Wiryatni *)

Setiap manusia harus memiliki ambisi untuk mengubah dirinya lebih baik dari kondisi yang saat ini tengah dijalaninya. Sikap ambisi menjadi suatu dorongan dalam diri yang memacu untuk mengerjakan sesuatu dengan hasil yang baik dengan tujuan yang ingin ditempuh.

Menurut psikolog Tika Bisono MPsi Psi, setiap manusia harus memiliki sikap ambisi. Ambisi itu sesuatu yang baik, setiap orang harus memilikinya. Karena ambisi merupakan cita-cita atau apa yang ingin dituju atau roh seorang manusia untuk survive dalam hidupnya. Kalau orang tidak memiliki ambisi, berarti dia tidak mengisi kehidupannya.

Pada dasarnya memiliki sifat ambisi itu bagus selama masih bisa dikendalikan dengan baik, namun jika tidak akan menimbulkan sikap ambisius.

Ambisi yang positif dimiliki oleh orang supaya bisa berprestasi dengan baik dan menghasilkan karya terbaik, sementara kalau ambisius sebuah ambisi yang tidak sebanding dengan potensi yang dimiliki, sehingga dia akan memaksakan segala cara,

Ambisius yang berlebihan, akan membuat mereka memiliki minat dan keinginan yang menggebu-gebu terhadap suatu bidang. Dengan begitu mereka dapat menghalalkan segala cara demi mencapai keinginannya itu.

Ciri-ciri mereka yang ambisius itu misalnya secara finansial atau kemampuan lainnya sudah tidak mampu, tapi tetap memaksakan kehendaknya. Yaitu dengan menghalalkan segala cara, menjatuhkan lawannya atau sudah tahu kalah malah mencari-cari kesalahan lawannya. Padahal sifat ksatria (menerima kekalahan, rendah hati kalau menang) itu dibutuhkan untuk meredakan ambisius negatif seseorang.

Ciri-ciri mereka yang ambisius itu misalnya secara finansial atau kemampuan lainnya sudah tidak mampu, tapi tetap memaksakan kehendaknya. Yaitu dengan menghalalkan segala cara, menjatuhkan lawannya atau sudah tahu kalah malah mencari-cari kesalahan lawannya. Padahal sifat ksatria (menerima kekalahan, rendah hati kalau menang) itu dibutuhkan untuk meredakan ambisius negatif seseorang.

Nah agar ambisi yang dimiliki tak berubah menjadi ambisius, maka setiap orang harus memiliki kerangka program dan ukuran-ukuran yang jelas

Tentu setiap orang harus memiliki kerangka program dan ukuran-ukuran yang mengacu pada kemajuannya, kalau berkompetisi berarti sudah tepat. Tapi agar tidak melebihi kompetensi maka harus terukur.

Memiliki impian, tentu bagus sekali. Namun, terlalu memaksakan diri dan terus menambah daftar impian yang ingin diwujudkan tanpa sempat mensyukuri segala yang pernah kita raih, hanya akan membuat kita hidup dalam dunia penuh ekspektasi. Hidup tidak pernah terasa nyata karena semua impian yang kita buat terus berkembang seolah tidak ada akhirnya.

Setiap manusia memang harus memiliki sikap ambisi dan harus diupayakannya sendiri untuk mengubah dirinya lebih baik dari kondisi sebelumnya. Sikap ambisi menjadi suatu dorongan dalam diri yang memacu untuk mengerjakan sesuatu dengan hasil yang baik dengan tujuan yang ingin ditempuh. Ambisi merupakan cita-cita yang mendorong manusia untuk survive dalam hidupnya. Kalau orang tidak memiliki ambisi, berarti dia tidak mengisi kehidupannya dengan baik.

Tidak ada manusia yang sempurna. Jadi, dalam menjalani kehidupan, tentu kita tetap harus berusaha melakukan yang terbaik demi hasil yang terbaik pula. Namun, jika apa yang kita lakukan belum bisa menghasilkan sesuatu sesuai keinginan, jangan memaksakan diri. Seseorang yang ambisius kerap menumbuhkan ekspektasi dan ambisi berlebih yang susah untuk dikontrol. Akibatnya, ketika ada suatu target atau pekerjaan yang tidak berjalan maksimal, kamu akan sangat kecewa karena merasa usahamu sia-sia.

*) Owner Kinerja Group

banner 1600x820

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *