Pendidikan Berkualitas di Ujung Jari: Revolusi Digital dari POP Episode 4

NUSANTARANEWS.co, Jakarta  – Episode 4 Program Organisasi Penggerak (POP) Merdeka Belajar membawa semangat revolusi digital dalam dunia pendidikan Indonesia. Kemendikbudristek menggandeng sejumlah ormas yang bergerak di bidang pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan, menghasilkan dampak positif yang tak hanya terlihat dari hasil belajar, tapi juga melalui pemanfaatan teknologi.

Dalam Simposium POP 2023, Nunuk Suryani, Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan GTK, menyoroti transformasi signifikan di lingkungan belajar. “Bukti perubahan terlihat dari hasil belajar yang lebih baik, karakter peserta didik yang berkembang, dan adopsi teknologi dalam proses pembelajaran,” ungkap Nunuk, Novotel Mangga dua, Jakarta, Sabtu (24/11/2023).

Rachmadi Widdiharto, Direktur Guru Pendidikan Dasar, menekankan peran teknologi dalam mencapai tujuan POP. “Pemanfaatan teknologi memungkinkan kita mencapai skala yang lebih besar, melibatkan lebih banyak satuan pendidikan, guru, dan kepala sekolah,” jelas Rachmadi.

Hasil studi kuantitatif dan kualitatif menunjukkan dampak positif pada literasi dan numerasi, tetapi juga mencerminkan adopsi teknologi dalam survei karakter dan lingkungan belajar. “Teknologi membantu memperluas cakupan survei dan menghasilkan data yang lebih akurat,” tambahnya.

Irawan, Ketua Yayasan Nurhidayah Dayah, membagikan pengalaman unik dengan pemanfaatan teknologi di daerah terpencil.

“Meski geografis sulit, peserta POP tetap antusias mengikuti pelatihan dengan memanfaatkan teknologi untuk terhubung dengan instruktur,” katanya.

Dr. Jamal dari Yayasan Akselerasi Islami Siswa Indonesia menyoroti aspek inovatif dalam pelatihan guru.

“Program ini tidak hanya merayakan merdeka belajar, tetapi juga merayakan kemajuan teknologi dalam memajukan pendidikan,” ujar Dr. Jamal.

Yusri dari Yayasan Indonesia Mengabdi memaparkan peran teknologi dalam mengubah paradigma disiplin positif. “Melalui teknologi, kami berhasil menyampaikan prinsip-prinsip disiplin positif kepada lebih banyak guru dan kepala sekolah,” jelas Yusri.

Yanti KerLiP, Ketua Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kemendikbud, khususnya Ditjen GTK, yang telah mendukung 133 Ormas POP dalam memperluas dampak praktik baik di wilayah masing-masing.

“Semoga semangat gotong royong untuk tumbuh bersama demi kepentingan terbaik anak ini terus menguat dalam upaya mencapai target SDGs 2030 keempat, yakni pendidikan berkualitas,” harap Yanti.

Apresiasi dari berbagai daerah, termasuk Kalimantan Barat, juga menyoroti kreativitas dalam mengatasi tantangan geografis dengan memanfaatkan teknologi. Dalam membangun asosiasi baru, ormas POP mengakui bahwa teknologi menjadi pilar utama untuk menjaga sinergi dan kolaborasi di antara mereka.

Revolusi digital dari POP Episode 4 menciptakan terobosan baru, membawa pendidikan berkualitas ke ujung jari para pelaku pendidikan di seluruh Indonesia.

[Dedi]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *