Oleh : Syahril Syam, ST., C.Ht., L.NLP
Flugplatz adalah bahasa Jerman yang artinya lapangan terbang. Istilah ini mengacu kepada sirkuit yang kecepatan anginnya bisa menerbangkan mobil balap. Bayangkan saja, sebuah mobil balap yang kecepatannya mencapai 300 km per jam, tiba-tiba dihadang oleh angin dengan kecepatan mencapai 30 km per jam pada sebuah tanjakan. Jadilah mobil tersebut terbang tak terkendali.
Jann Mardenborough berada di Jerman dan mesti menaklukkan sirkuit yang sulit untuk dilupakan; sirkuit yang paling ditakuti di bumi, yaitu sirkuit Nurburgring Nordschleife. Bagian paling terkenal di Nürburgring ialah Nordschleife (lingkar utara).
Nordschleife yang merupakan jalan bebas hambatan berkelok yang mengelilingi Nurgburgring. Panjang lintasan kelilingnya 20,9 kilometer. Sejatinya, Nordschleife adalah jalanan aspal berliku yang sangat mirip trek balap tapi berada di jalan raya.
Dengan jalur bergemuruh dan serpihan kerikil, Nordschleife memiliki perubahan ketinggian lebih dari 300 meter. Ada 40 tikungan kiri dan 50 tikungan kanan yang menantang pengendara dan mesin. Sebagian besar tikungan buta dan ruang yang sangat kecil untuk melakukan kesalahan. Legenda Formula 1 Jackie Stewart menciptakan istilah “Neraka Hijau” sebagai nama panggilan Nordschleife dan nama tersebut terus digunakan hingga sekarang.
Flugplatz terjadi pada Jann. Mobilnya terbang terbalik dan keluar dari arena balap, hingga menewaskan satu orang penonton. Saat tersadar, ia sudah terbaring di rumah sakit. Walau tidak mengalami cedera berat, Jann mengalami shock berat karena mengetahui bahwa ada penonton yang tewas akibat kecelakaan yang dialaminya. Kecelakaannya yang tragis sengaja diangkat dalam film GT, karena bagi Jann, itu adalah masa-masa yang teramat berat. Ia dilanda guncangan jiwa dan ketakutan yang bisa saja membuatnya berhenti dari dunia balap mobil.
Banyak di antara kita pernah mengalami masa-masa sulit; masa-masa yang teramat berat. Namun yang membedakan diri kita adalah apakah kita berhenti melangkah (dan kemudian menyalahkan diri, orang lain, keadaan, hingga Tuhan pun ikut salah), ataukah kembali mengambil alih kesadaran dan kemudian terus melangkah maju. Saat mengalami depresi, Jann akhirnya diajak oleh sang pelatih, Jack Salter. Meski kisah GT adalah kisah nyata, namun Jack Salter adalah tokoh fiktif. Hanya saja, di dunia nyata, Jack Salter adalah perwakilan dari beberapa orang tokoh yang senantiasa memotivasi dan menyemangati Jann.
Jack Salter mengajak Jann kembali ke lintasan tempat ia mengalami kecelakaan tragis. Salter yang juga seorang mantan pembalap, ternyata juga pernah mengalami kecelakaan. Selain sarung tangannya yang terbakar, ia justru baik-baik saja. Akan tetapi rekan sesama pembalap yang juga mengalami kecelakaan itu tewas saat diantar ke rumah sakit, akibat mobilnya yang hancur dan terbakar. Sejak saat itu Salter tak pernah lagi ikut balapan. Ia merasa bersalah dan tak punya keberanian untuk melanjutkan dunia balap mobilnya.
Ada pelajaran menarik dari Salter, saat ia berkata kepada Jann, “Lebih dari itu, aku kehilangan peluang untuk melihat sejauh mana kemampuanku. Aku menyerah. Aku harus menerima akibatnya (karena menyerah) seumur hidupku. Jika kau ingin menyerah, kau tidak salah. Biasanya orang akan menyerah. Aku punya firasat kau bukan orang biasa. Menurutku kau bisa jadi yang terbaik. Tapi jika ingin buktikan, jika ingin jadi pembalap, maka kau harus kembali ke trek itu sekarang juga. Karena jika tidak, kau tak akan pernah bisa (lagi). Kecelakaan itu tidak akan menentukan siapa dirimu. Tapi caramu menanggapinya (yang akan menentukan siapa dirimu).”
Respons kita-lah yang paling penting saat kita mengalami masa-masa sulit. Apa yang kita pikir dan rasakan menentukan sikap dan tindakan kita selanjutnya. Saat seseorang berpikir destruktif dan merasa capek dan terbebani, maka ia pasti akan menyerah. Namun jika kita berpikir bahwa ini adalah tantangan dan merasa bahwa kita mesti menghadapi tantangan hidup, maka kita akan kembali bangkit dan terus melangkah maju.
Jalanilah hidup ini dan selesaikanlah jalan kehidupan ini dengan tetap berada di koridor-Nya.
@pakarpemberdayaandiri