Bireuen,nusantaranews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen melaksanakan zikir, doa bersama dan Thausiah diundang Dr Tgk H Ajidar Matsyah Lc, MA .Senin 14 Agustus 2024 Ba’da Insya malam Selasa. di Masjid Agung Sulthan Jeumpa Bireuenb ertemakan .” Perjanjian Helsinki dalam Prespektif Siasah Syariah”
Prosesi pelaksanaan Zikir dan doa dalam rangka memperingati 18 Tahun MoU Helsinki , 15 Agustus 2023 dipimpin Teungku Ridwan Abdullah dan Teungku Marbawi
Hadir dalam kegiatan itu, Forkopimda Bireuen, para Pejabat di lingkungan Pemkab Bireuen, Pimpinan dan anggota DPRK Bireuen, tokoh agama tokoh Adat, MPU, MAA, Anggota KPA/ PA, Pegiat LSM, Ormas Islam dan Pengurus Partai Politik dalam Kabupaten Bireuen.
Selain itu pengurus IPHI, Imum chiek dan Seluruh Pengurus dan Kerukunan Jamaah Masjid Agung Sulthan Jeumpa. serta masyarakat wilayah Bireuen.
Seusai acara Zikir dan doa bersama dilanjutkan dengan Thausiah yang mengundang penceramah Dr Tgk H Ajidar Matsyah Lc, MA dari Kecamatan Baktiya Aceh utara.
Pada kesempatan itu, Setdakab Bireuen, Ir Ibrahim Ahmad, M. Si membacakan sambutan tertulis Plh Bupati Bireuen yang
Intinya menyebutkan MoU Helsinki memberikan dampak positif dan perdamaian Aceh dan sudah dirasakan seluruh elemen rakyat di Aceh kususnya di Kabupaten Bireuen.
Momentum perdamaian mari kita mengisi dengan amalan-amalan kebaikan yang sebesar-besarnya setelah terlepas dari jeratan konflik berkepanjangan, dan kini ditandai dengan Kesepakan Bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah RI dan GAM di Helsinki Finlandia
” Kami mengajak semua pihak untuk bersinergi dan bahu membahu merawat perdamaian ini dengan sebaik-baiknya dan tidak ada seorangpun menginginkan konflik terulang lagi di Aceh.
“Walaupun dalam perjalanannya tidak selalu jalan mulus, terkadang kita mengalami jalan berliku dan kerikil tajam yang harus dilewati dan kita terus melaju untuk indonesia maju ,” katanya.
Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk berkiprah membangun tatanan kehidupan yang gemilang demi mewujudkan rahmatan lilalamin.
” Dengan kita berzikir dan berdoa bersama mampu memperteguh keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dan juga dapat memperkokoh persatuan serta terjalin dengan erat hubungan silaturrahmi di Wilayah Kabupaten Bireuen . ” Harapnya.
Sementara Dr Tgk H Ajidar Matsyah Lc, MA dalam Thausiah menyebut, 18 tahun berlalu sudah menjadi sejarah yang perlu dikenang sebab hari ini adalah masa depan.
Tgk H Ajidar Matsyah menceritakan bahwa perdamaian itu karena ada konflik dan jika sudah damai maka perlu merawat perdamaian.
Merawat kedamaian ada beberapa hal antara lain, menepati janji yang telah disepakai. Kemudian memperkuat ukhuwah dengan merajut tali silaturrahmi untuk kesatuan dan persatuan.
Hal lain perlu melestarikan sejarah /kebudayaan, menjaga perbedaan dan meningkatkan kualitas /mutu pendidikan. ( red)