Peringati Hari UMKM Nasional 2023, Hj. Rizayati Dorong UMKM Bertumbuh Menjadi Kekuatan Ekonomi Nasional

Dr. Hj. RIzayati, SH, MM

NUSANTARANEWS.co, Jakarta –  Peringatan Hari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) 2023 akan dipusatkan di Pamedan Pura Mangkunegaran Kota Surakarta pada 10-13 Agustus. Acara tersebut rencananya akan dibuka dan dihadiri Presiden RI Joko Widodo.

Pembina UMKM Nasional Hj. Rizayati  mengatakan, peringatan Hari UMKM ini diharapkan bisa menjadi momentum kebangkitan dan memperkuat UMKM sebagai salah satu pilar penggerak ekonomi nasional.

“ Melalui momentum Hari UMKM Nasional ini, kita berharap UMKM terus bertumbuh dan berkembang menjadi kekuatan ekonomi nasional. UMKM dapat menjadi salah satu roda penggerak ekonomi karena daya tahannya menghadapi berbagai gejolak, namun ekosistem UMKM Indonesia mampu tumbuh dan beradaptasi dengan keadaan tersebut. Hal ini terlihat dengan kontribusi UMKM dalam pertumbuhan ekonomi yang mencapai 61,07 persen,” kata Hj. Rizayati melalui keterangan, Minggu 13 Agustus 2023.

Penggagas Program Indonesia Terang ini mengungkapkan, pertumbuhan UMKM sangat pesat hingga mencapai kurang lebih 64 juta pelaku.

Seiring perkembangannya, Hj. Rizayati mengatakan, UMKM harus terus didorong dengan berbagai upaya, di antaranya pembinaan dan pengembangan serta mendorong ekosistem UMKM menjadi lebih baik dari hulu hingga hilir.

Momentum geliat UMKM ini, sebut pengusaha sukses asal Bireuen Aceh ini, tentunya perlu terus dijaga sehingga keberadaan sektor ini terus memberikan kontribusi bagi upaya pengentasan kemiskinan dan terbentuknya kemandirian ekonomi.

Meskipun ancaman resesi global tidak diprediksikan terlalu masif, akan tetapi memperkuat daya tahan UMKM tetap penting dilakukan mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya di sektor ini. Sebab, jika sektor ini terdampak maka implikasinya akan banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan.

Oleh karena itu, ada beberapa persoalan yang harus dibenahi oleh pemerintah dalam mendorong UMKM ini lebih mandiri dari sisi produksi, pemasaran, akses teknologi, keuangan dan ekosistem pengembangan UMKM. Persoalan-persoalan klasik di sektor UMKM tetap menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah karena selama ini kebijakan yang dilakukan tidak pernah dilakukan secara komprehensif.

Di tengah persaingan global saat ini, kata Risdiana, pelaku UMKM harus menyesuakan dengan inovasi-inovasi agar produknya bisa bersaing dan diterima pasar.

“ Peningkatan kreatifitas pelaku UMKM adalah suatu keniscayaan untuk dapat bersaing di pasar global. Harus banyak inovasi-inovasi produk baru yang dihasilkan oleh UMKM yang belum pernah dipasarkan. Produk hasil ciptaan pelaku UMKM harus menarik dan memikat pasar dunia. Baik dalam bentuk kerajinan, produk kain, kuliner nusantara, kopi unggulan maupun karya kreatif lainnya. Dengan adanya sebuah inovasi akan mengundang daya tarik konsumennya. Sesuatu yang baru adalah magnet bagi konsumen untuk membeli sebuah produk,” pungkas Hj. Rizayati.

[nug/red]

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *