NUSANTARA-NEWS.co, Ambon – Pembelajaran tatap muka (PTMT) terbatas sudah mulai diberlakukan oleh pemerintah Kota Ambon pada kamis 6 januari 2022.
Asisten III Pemkot Ambon, Rulien Purmiasa mengatakan bahwa hari ini sudah di mulai PTMT dengan 50 persen, maka 50 persen di PTMT dan 50 persennya mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), akan di atur oleh pihak sekolah untuk perubahan shift,” kata Asisten III Pemkot Ambon, Rulien Purmiasa kepada wartawan usai kunjungan PTMT di SMP N 6 Ambon, Kamis (6/1/2021).
Adapun rincian Sekolah yang PTMT besok, yakni SMP Negeri 13, SMP Negeri 7, SMP Santo Andreas, SMP Negeri 6, SMP Kristen, SMP Negeri 4, SMP Negeri 2, SMP Negeri 8, SMPN 18, SMP Negeri 9, SMP Negeri 3, dan SMP Kalam Kudus Ambon.
Mulai hari ini PTM sudah berjalan dan tim telah melihat secara langsung prosesnya.
“Kita sudah melihat proses yang pertama berlangsung di SMPN 6 Ambon sudah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan untuk dilakukan PTM Terbatas, ” Ucap Purmiassa.
Harapannya, dengan proses protokol kesehatan yang diterapkan serta dilakukan secara konsisten, secara perlahan menuju PTMT yang menyeluruh 100 persen, sehingga kualitas pendidikan kita menjadi lebih baik, bahkan sebelum dilanda oleh pandemi Covid-19.
Jadi anak yg belum di vaksin, dengan kebijakam anak umur 6-12 tahun untuk vaksin mereka akan divaksin dan kita akan dorong segera divaksin sehingga anak-anak bisa terlindungi,”tambahnya
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Eddy Tasso menambahkan, saat ini sudah 12 Sekolah yang sudah PTMT, kita mendorong segera Sekolah lain untuk mempersiapkan persyaratan sebagaimana dalam SKB 4 Menteri, diantaranya mengisi hal daftar periksa dalam Dapodik yang telah dilengkapi, kemudian dari dinas akan cek kembali apakah sudah sesuai atau belum
Kita mendorong untuk Sekolah lain yang belum PTMT bisa secepatnya. Namun kita juga tetap mengingat protokol kesehatan, tetapi jangan euforia berlebihan, antisipasi karena kesehatan menjadi pondasi utama dalam proses pembejalaran, sehingga standar harus tetap dipenuhi.
Oleh karena itu, diharapkan kedepan tidak ada terjadi klaster baru di sekolah, harapannya terus berjalan dan efektif yang baik,” ujarnya.
Ditambahkan, untuk tenaga pendidik dan siswa yang belum divaksin tidak bisa mengikuti PTMT. Mereka hanya mengikuti PJJ dari rumah.
Di tempat yang sama Kepala SMP N 6 Ambon, Sefnath Gaspersz mengatakan, siswa di SMP N 6 berjumlah 1.217 jadi 50 persen, jadi di atur 50 persen. Guru dan siswa yang mengikuti PTMT ini mereka sudah divaksin diatas 80 persen. Semua persiapan protokol kesehatan kami sudah siapkan, diantaranya handsanitiser, termogan, dah pembatas meja.
Dikatakannya,kita harus menjaga dan siapkan prokes yg betul sehingga itu bisa menghindari Klaster baru karena ini terkait dengan masalah kesehatan anak, kalau kita biasa-biasa saja kita tidak tahu.
Usai belajar mengajar siswa langsung di pulangkan, jadi memang tidak boleh tingal di sekolah,jadi kantin tidak boleh ada karena kalau ada itu akan memicu kerumunan anak, dan diawasi tidak ada jam istirahat.
Nengsi.W