NUSANTARA-NEWS.co, Jakarta – Dalam dunia politik tentunya banyak figur figur politikus atau kader partai akan menunjukan kepiawaian dalam memimpin satu organisai,termasuk partai.
Salah satunya, Partai Golkar yang kini mulai bermunculan kader kader bakal calon ketua umum,sembilan orang kader telah mendaftarkan dan mengembalikan berkas pencalonan ketua umum Partai Golkar periode 2019—2024. Mereka resmi bersaing memperebutkan puncak kepemimpinan Beringin.
Adapun para kader yang bakal menjadi posisi ketua umum di partai berlambang pohon beringin,
diantaranya adalah M.Ridwan Hisjam, Ahmad Anama, Indra Bambang Utoyo, Agun Gunandjar Sudarsa, Bambang Soesatyo, M. Aris Mandji, Derek Loupatty, Mohamad Ali Yahya, termasuk ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mencalon diri kembali.
Banyak para kader sangat mengharapkan sosok calon Ketua Umum Partsi Golkar yang kuat, tangguh dan teruji kepemimpinannya,dia adalah M.Ridwan Hasjim yang sudah tidak diragukan lagi.
Dinamika Partai Partai Golkar, partai berlambang pohon beringin yang saat ini adalah merupakan partai tertua yang paling demokratis di Indonesia.
Menurut M.Ridwan Hasjim salah bakal calon ketua umum partai ini mengatakan,”Pada Oktober 2021 lalu,Partai Golkar menginjak usia ke-57 tahun. Kami bisa mengatakan ini partai paling tua di Indonesia dan partai paling demokratis di Indonesia,” ujar M.Ridwan Hisjam Sabtu (20/11/2021) kepada awak media di Jakarta.
Bakal calon lainnya ada 8 orang lain, termasuk Airlangga Hartarto bahwa pelaksanaan musyawarah nasional (munas) yang salah satu agendanya memilih pemimpin baru.
M.Ridwan Hisjam memaparkan, sikap Partai Golkar sebagai partai tertua dan partai penyeimbang, memastikan positioning PG sebagai partai yang menjalankan fungsi check and balances terhadap setiap kebijakan pemerintah dan keputusan-keputusan yang diambil di parlemen. Apa saja kondisi politik tanpa adanya faksionalisasi politik di DPR
Rumusan perjuangan partai Golkar dalam Rapimnas Partai Golkar sasaran perjuangan Partai Golkar, dimana politik stabil dan demokrasi hidup, penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi,serius dan adil, meningkatkan ekonomi terus tumbuh berkelanjutan, serta Investasi dan dunia usaha kembali. Harga-harga bahan pokok tetap terjangkau, program-program rakyat dilanjutkan dan ditingkatkan.
“Pemilihan calon Ketum merupakan arena evaluasi dan pembenahan partai Golkar secara internal, kesolidan kader dan pengurus partai Golkar menjadi harga mahal di tahun-tahun mendatang,dalam hal tersebut harus memiliki kesadaran untuk menempatkan kepentingan rakyat di atas segala-galanya dan kepentingan di atas kepentingan golongan atau individu penting guna menjaga kesolidan dan kejayaan partai Golkar . Konflik internal, semangat konservatisme,”ungkap M.Ridwan Hisjam.
(R.Bambang.SS)