NUSANTARA-NEWS.co, Garut – Di masa pandemi yang melanda duniatermasuk Indonesia, ,banyak mempengaruhi seluruh bidang terutama sektor wisata dan sekaligus sektor-sektor pendukung wisata, terutama oleh -oleh khas tempat wisata.
Namun hal itu tidak banyak terpengaruh terhadap sektor usaha bidang kerajinan seni ukir dari kayu yang berlokasi di hutan lindung Sancang Garut Selatan, yang merupakan objek wisata yang masih alami dan masih kurang terjamah oleh wisatawan baik lokal maupun wisatawan luar.
Dibalik masih kurangnya wisatawan yang datang untuk berkunjung, namun para pengrajin masih tetap giat melaksanakan rutinitasnya,yaitu mengukir dahan, ranting kayu, akar kayu yang memang sudah tidak bisa tumbuh, artinya tidak dengan sengaja menebang pohon yg masih tumbuh,dari hasil kreativitas para pengrajin bisa berupa,tongkat ukir,gelang ukir,cincin ukir,liontin bahkan bisa berupa patung hewan maupun manusia.
Dalam satu jenis barang yang di ukir proses nya bisa membutuhkan waktu 1 sampai 2 jam,tergantung kerumitan dari salah satu jenis seni yang dibuat.
Kang Aceng Karyana Nurahman(47 thn), pemilik “SANCANG ART”. mengatakan, maksud dan tujuan mendirikan galeri sakaligus workshop seni ukir kayu adalah menumbuhkan jiwa kreatif, ketelaten, kesabaran agar bisa tumbuh di kalangan anak muda generasi penerus di wilayah kampung hutan lindung Sancang yang memang untuk di jaman sekarang sekarang banyak generasi penerus cendrung lebih ke handphone.
Kang Aceng berharap agar seni ukir yang dirintisnya dan objek wisatan baik pantai maupun hutan lindungnya, bisa lebih berkembang, dengan memanfaatkan handphone maupun teknologi digital sebagai media promosi.
” Kami membutuhkan dukungan baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, agar seni ukir kayu yang merupakan ciri khas Garut Selatan serta pantai nya yang masih alami bisa lebih dikenal baik wisatawan daerah maupun wisatawan lokal,” harap Kang Aceng melalui media ini, Senin (8/11/2021)
(Teguh A Gunadi)