NUSANTARA-NEWS.co, Banyuwangi – Guna hadapi dampak La Nina dan mengantisipasi luapan air sungai akibat intensitas curah hujan tinggi terutama pada pintu-pintu air (dam) besar, seperti pada dam Karangdoro, Blambangan, Setail dan Concrong, Dinas PU Pengairan Banyuwangi siagakan anggota 24 jam
Dr.Ir.H. Guntur Priambodo MM., selaku Plt.Kepala Dinas PU Pengairan, disela kegiatan di Pendopo Bupati mengatakan, dengan melihat keterangan dari BMKG di wilayah Indonesia diperkirakan masih mengalami peningkatan curah hujan berkisar antara 20-70% diatas normal pada bulan Nopember hingga Februari 2022 mendatang, ini merupakan dampak La Nina.
“Di Banyuwangi kemungkinan terjadi lagi seperti beberapa hari yang lalu, banjir di daerah Kandangan dan Sumberagung karena curah hujan mencapai 97mm dengan durasi sekitar 10 jam dengan intensitas paling rendah 3 jam, karena posisi daerah tangkapan airnya kritis maka akibat curah hujan itu air masuk ke sungai sehingga ada beberapa titik yang tahun lalu ada sedimentasi sehingga air meluap dan ada beberapa bagaian yang masuk ke rumah warga dan persawahan,”terangnya.
Atas hal itu lanjut Guntur, sudah ada kegiatan dan sudah di identifikasi titik-titik rawan untuk dilakukan langkah-langkah solusi antisipasi ke depan dan ada 2hal yang harus dipahami yakni melihat dari Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastrukturnya. Kita tidak mengharapkan timbul kejadian karena human eror, maka mulai SDM kita mulai dari Penjaga Pintu Air (PPA), juru pengairan dan kordinator wilayah kita siagakan.
Khusus untuk PPA dan juru air kita siagakan 24 jam, jika terjadi luapan air sungai sewaktu-waktu maka pintu-pintu air harus segera dioperasikan dibuka sesuai SOP agar tidak terjadi luapan, dan SOP kita jalankan antisipasi 24 jam penuh sehingga human eror diharapkan tidak terjadi,”jelasnya Guntur
Selain itu, masih menurut Guntur, untuk infrastrukturnya terus dilakukan monitoring terhadap pintu-pintu air atau dam terutama yang besar seperti dam Karangdoro, Blambangan, Setail, Concrong.
“Kita cek pintu-pintu airnya agar selalu bekerja baik dan siap, juga ada beberapa titik wilayah banjir (aliran air yang berasal dari air hujan) yang terjadi di Wongsorejo dan Alasamalang ada sungai yang crossing di jalan nasional, jembatan gorong-gorong nya sudah lama, dan run off-nya tidak ada beban penahan dari atas sehingga air hujan masuk ke sungai bersama sampah kayu memasuki jembatan yang lebarnya kurang sangat pas-pasan maka terjadi luapan air, maka kita siapkan alat berat disitu untuk mengangkat sampah tumpukan kayu yang menyumbat jembatan agar tidak terjadi luapan banjir,
Guntur menambahkan, bahwa Bupati telah mengadakan rapat dan memerintahkan pada SKPD semua untuk siaga banjir.
“Bupati memerintahkan pada para camat untuk mengintruksikan kades maupun kepala kelurahan untuk selalu menghimbau warganya agar tidak membuang sampah di sungai dan semoga di wilayah kita di Banyuwangi ini tidak terjadi luapan banjir yang besar,” imbuh Guntur.
(veri)