NUSANTARA-NEWS.co, Sampang – Salah satu visi misi utama Bupati Sampang (H. Slamet Junaidi) dan Wakilnya (H. Abdullah Hidayat) adalah pembangunan jembatan yang lmenghubungkan antara 2 kecamatan di wilayah Kabupaten Sampang yakni Kecamatan Sreseh dan Kecamatan Pangarengan atau lebih dikenal dengan nama ‘Serpang’.
Disinggung mengenai jembatan serpang, saat diruangannya Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Kabupaten Sampang, H. Ach. Hafi menjelaskan bahwa pembangunan Jembatan Serpang tersebut rencananya akan dimulai paling lambat sekitar pertengahan tahun 2021.
“Proses pembangunan serpang sudah ke tahap pembebasan tanah dan sekarang mecapai 50 persen, Insya Alloh akhir tahun ini untuk pembebasan tanah 99,9 persen sudah selesai semua. Alasan Kami menjamin semua itu karena pembangunan jembatan serpang sudah masuk ke Pepres nomer 80 tahun 2019 dengan kucuran dana sebesar Rp. 305 milyar”, Ujarnya. (Selasa, 01/12/2020).
“Proses untuk menarik dana sebesar itu asalkan dengan catatan, kita harus melakukan pembebasan tanah rakyat dan biaya pembebasannya itu sendiri dibebankan ke dana dari APBD.
Apabila pembebasan tanah sudah beres maka kami akan langsung membuat perencanaan”, Jelasnya.
Selanjutnya H. Hafi mengatakan bahwa pembangunan mega proyek itu mencapai panjang 15 Km yang meliputi Desa Noreh terhubung ke Desa Disanah dan kemudian lagi terhubung ke Desa Marparan (kecamatan Sreseh) serta terakhir akan menyambung jembatan ke Desa Ragung yang masuk wilayah kecamatan Pangarengan.
“Di sekitar wilayah itu ada 2 desa yang terisolir yaitu Disanah dan Marparan,sehingga dampaknya adalah jika jembatan tersebut sudah selesai terlaksana maka dua desa tersebut tidak akan terisolir lagi”, Katanya.
“Jadi dengan adanya jembatan serpang, selain jalan di daerah itu akan dijadikan jalur alternatif untuk menuju ke Surabaya ataupun sebaliknya, oleh sebab itu kami berharap agar nanti kedepannya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar terutama terhadap dua desa tersebut sehingga tidak ada lagi istilah desa terisolir lagi”, Harapnya.
Kemudian Kepala Dinas PUPR Kab. Sampang yang lebih akrab dipanggil Ba Hafi itu menambahkan kalau di dua kecamatan itu merupakan salah satu penghasilan ikan laut terbesar di kabupaten Sampang.
“Di wilayah sekitar itu adalah daerah pesisir pantai sehingga berprospek besar untuk dijadikan edukasi wisata laut serta kawasan hutan mangrove, sehingga dengan begitu nantinya akan mendongkrak perekonomian agar lebih maju lagi serta bisa dapat meningkat PAD Kabupaten Sampang sesuai visi misi beliau untuk menjadikan Sampang hebat bermartabat”, pungkasnya.
(iswan)
Semoga segera terlaksana dengan baik, cepat, profesional, berkualitan dan membawa manfaat perubahan demi Sampang hebat bermartabat…..