NUSANTARA-NEWS.co, Banyuwangi – Korban kekerasan dalam rumah tangga yang dialami oleh inisial (SO) yang diduga dilakukan oleh suaminya ( JA ) warga Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi pada hari Kamis, 12 November 2020 lalu kini masuk dalam pendampingan TRC PPA ( Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan Dan Anak ) Korda Banyuwangi
SO merupakan istri dari JA yang tidak lain adalah sopir dari Bupati Banyuwangi.
” Intinya kemarin hari Kamis, tanggal 12 November 2020 saya niatnya menitipkan anak saya karena pulang kerja mau ditinggal mandi, tapi suami masih marah karena hari sebelumnya bertengkar masalah keuangan gaji,” ungkap SO
” Waktu saya titipin anak dia tidak mau, tetap dengan pegang HP. Saya berusaha ngomong ke suami minta tolong ke dia sampai akhirnya ada bertengkar sampai akhirnya mau pukul saya, karena ada anak saya yang umur 6 bulan dan setelah itu kena anak saya marah dan mukul saya berkali kali. Saya luka di bibir, mata dan leher kanan kiri. Selain itu saya juga sudah lakukan visum ekonomi dan lapor ke Polresta Banyuwangi,” terangnya.
Sementara menurut Veri Kurniawan, Ketua Korda Banyuwangi menjelaskan pada awak media, siapapun yang melakukan tindak pidana dan itu sudah masuk laporan maka wajib hukumnya di proses secara hukum yang berlaku
” Siapapun yang melakukan tindak pidana dan sudah dilaporkan maka wajib hukumnya di proses secara hukum yang ada tidak memandang apa profesinya dan siapa orang terdekatnya,” ujarnya
” Kita sudah kordinasi dengan unit Renakta Polresta Banyuwangi, keterangan dari penyidik persoalan berjalan dan akan panggil saksi – saksi. Terima kasih banyak atas kerja samanya kepada Polresta Banyuwangi, terkhusus di unit Renakta dan Resmob yang sangat patut mendapat apresiasi dari masyarakat dan bahkan Kapolri,” ungkap Veri
Perlu diketahui bahwa Unit Renakta Banyuwangi merupakan mitra kerja dari TRC PPA yang sangat cekatan dan sigap dalam menangani kasus. Hingga berita ini ditayangkan, tim nusantaranews. konfirmasi ke pihak JA melalui WhatsApp nya memberi jawaban “Saya tidak bisa kasih tanggapan dulu karena bu Oktavia belum bisa saya hubungi,” tuturnya.
( Erni )