NUSANTARA-NEWS.co, Jakarta – Harmoni hidup berbangsa dan bernegara, saat ini tengah diuji. Wajah media kita, dalam beberapa hari terakhir ini, dihiasi dengan berita saling hujat, saling unjuk kekuatan, yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan.
Ketua Umum Partai Nusantara, DR. Suriyanto PD, SH, MH, M.Kn mengungkapkan, untuk membangun harmoni hidup berbangsa dan bernegara, diperlukan kemauan semua pihak untuk merekatkan kembali komitmen untuk merajut kembali harmoni hidup berbangsa dalam segala aspek dan golongan dalam memajukan dan membangun kebersamaan di republik ini.
“ Sudah saatnya kita akhiri segala bentuk provokasi yang bisa merusak tatanan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kita kembali kepada jati diri kita sebagai bangsa yang berbudaya, bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dalam keberagaman,” kata Suriyanto kepada strateginews.co, Minggu 15 November 2020.
Suriyanto menegaskan, bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki fondasi dan pedoman yang kokoh dan jelas, yakni Pancasila yang telah disepakati oleh pendiri republik ini sebagai dasar negara, yang merupakan nilai-nilai yang mengatur tatanan kehidupan berbangsa dan mengatur tatanan pemerintahan suatu bangsa.
“ Jika apa yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa ini diimplementasikan, Insha Allah, kita sebagai bangsa yang besar akan jauh dari konflik, dan harmoni hidup berbangsa dan bernegara akan dapat kita rasakan,” terangnya.
“ Pancasila itu jiwa dan raga kita, ada di aliran darah dan detak jantung kita, mari kita rajut kembali, perkokoh kembali komitmen kebangsaan kita. Ada yang lebih suci yang harus kita perjuangkan, bagaimana mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang sejahtera, bermartabat, damai, hidup rukun dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.
Suriyanto berharap, agar semua elemen bangsa ini, untuk memecahkan persoalan bangsa ini dengan jalan musyawarah dan sejuk, tanpa harus saling mencaci.
“ Kita berharap semua pihak bisa menahan diri. Kegiatan politik hendaknya bisa dilandaskan pada etika dan moral, mengedepankan kepentingan rakyat dan negara di atas kepentingan golongan, kelompok maupun perorangan. Modal inilah yang harus kita perkuat demi terwujudnya Indonesia yang seharusnya,” pungkasnya.
( Jagad )