Presiden Jokowi Ajak  Semua Pihak Miliki Optimisme  di Tengah Pandemi Covid-19

Presiden Joko Widodo (ft. dok. Biro Pers Kepresidenan)

 

NUSANTARA-NEWS.co, Jakarta  –  Presiden Joko Widodo mengajak semua pihak untuk memiliki optimisme di tengah situasi pandemi Covid-19. Di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini, Presiden mengungkapkan adanya peluang untuk melakukan percepatan digitalisasi.

Penegasan tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya pada forum diskusi yang membahas teknologi dan masa depan pekerjaan Asean, dalam ASEAN Business and Investment Summit 2020, Sabtu (14/11/2020).

“ Kita harus tetap optimis. Walaupun banyak masalah, tetapi ada kesempatan besar. Di  tengah pandemi ini justru kita melihat percepatan perkembangan digitalisasi,” kata Presiden Jokowi , dilansir dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara, Minggu 15 November 2020.

Sebut Presiden, baik kawasan ASEAN maupun Indonesia, memiliki peluang besar dan potensi digitalisasi yang sangat besar.

Presiden meyakini, pada tahun 2025 mendatang, ekonomi digital ASEAN diproyeksikan berada pada kisaran 200 miliar dollar AS. Sementara, untuk waktu yang sama, Indonesia diperkirakan mencapai 133 dollar AS.

Namun demikian, kata Presiden, transformasi digital akan berakibat pada banyaknya jenis usaha dan pekerjaan lama yang ditutup. Sekitar 56 persen pekerjaan di lima negara ASEAN terancam hilang akibat otomatisasi.

Persoalan lain yang muncul, yakni besarnya kesenjangan digital di negara ASEAN. Penetrasi internet sebagai infrastruktur utama ekonomi digital ternyata belum merata di seluruh negara ASEAN.

Menghadapi tantangan tersebut, Presiden menekankan pentingnya terobosan . Sebab, kata Presiden, Business as usual bukanlah pilihan.

“ Kita harus mempercepat transformasi digital, apalagi saat ini kegiatan ekonomi digital ASEAN masih kecil, hanya sebesar tujuh persen dari total PDB ASEAN,” terangnya.

“ Terdapat sejumlah hal yang harus didorong oleh negara-negara ASEAN . Pertama, memastikan revolusi digital berjalan secara inklusif dengan memperhatikan aspek access, affordability dan abilit. Penyiapan infrastruktur digital yang memadai dan merata di seluruh kawasan harus menjadi agenda utama, bukan saja untuk masyarakat di perkotaan, namun juga di desa-desa,” jelas Presiden.

(nug/red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *