Biro – Ambon, Maluku
NUSANTARA-NEWS.co, Ambon – Spice Island Festival (SIF) atau Festival Pulau Rempah akan diadakan pada tanggal 14 November (Off Air) dan 21 November (On Air) di Banda Neira yang menjadi bagian dari Kepulauan Banda.
Festival ini dirintis oleh Dinas Pariwisata Provinsi Maluku dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan tujuan untuk mengembangkan wilayah Maluku menjadi destinasi pariwisata unggulan yang berpusat dikepulauan Banda.
Director – Spice Island Festival (SIF) Franki Raden, Ph.D dalam lirisnya, Rabu 11/11/2020 menjelaskan bahwa, keindahan alam bawah laut Kepulauan Banda dengan keunikan hammerhead shark nya yang ramah terhadap manusia membuat tempat ini menjadi populer dikalangan wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
Banda Neira di Indonesia kata dia, juga dikenal sebagai tempat pembuangan tokoh para pejuang seperti Mohammad Hatta dan Sultan Syahrir dimasa kolonial.
Rumah tempat tinggal mereka saat ini menjadi museum sejarah yang kerap dikunjungi oleh wisatawan.
Selain hal diatas, menurut Franki Raden, dengan memanfaatkan peran Banda sebagai pusat jalur rempah dunia Internasional pada abad ke 16-19 yang secara historis sangat penting bagi Indonesia, Spice Islands Festival juga akan menjadi alat promosi yang penting untuk menarik perhatian dunia Internasional terhadap wilayah Maluku.
” Disamping tujuan menjadikan wilayah Maluku sebagai destinasi wisata Internasional, SIF juga bertujuan untuk mengangkat dan memberdayakan serta memperkenalkan kebudayaan masyarakat Maluku kepada masyarakat Internasional,” jelasnya.
Dikatakannya, hal ini tercermin dalam program SIF yang akan memberikan fokus kepada kesenian Maluku, baik yang ada diwilayah Maluku sendiri maupun dikembangkan diluar negeri oleh masyarakat Maluku yang berdomisili di Eropa.
Untuk kesenian Maluku SIF akan menampilkan antara lain: Tarian Cakalele, Gong Sembilan dan Rebana Hadrat dari Banda Neira, Ensembel Tiup (Brass), Totobuang dan musik Katreji dari Ambon.
Dari Belanda lanjutnya, para seniman Maluku yang berdomisili disana juga akan menampilkan kesenian seperti musik dan tari yang masing-masing digarap oleh Equita de Fretes (Duo Totobuang), Tiga Batang Rumah (Trio Tifa), Jessica Manuputty (Duo Vokal), Maurice Rugebregt (Solo gitar) dan Mahina Tiare (Tari).
Untuk melengkapi keragaman budaya diwilayah Nusantara, penampilan grup kesenian dari wilayah Maluku ini akan didukung oleh para seniman dari Aceh (Saleum), Minangkabau (Balega), Jakarta (Debu) dan seorang pemain terompet muda asli Ambon yang tinggal diJakarta, Jordy Waelauruw.
Acara SIF ditanggal 14 November ini akan ditayangkan pada 21 November melalui Youtube: Lokaswara Festival disamping channel sosial media Kemenparekraf: @kemenparekraf.ri dan Dinas Pariwisata Provinsi: https://www.youtube.com/channel/UCPPX-oagXu2joGFimfYW9Sw pada pukul 21:00 WIT atau Pukul 19:00 WIB.
Ia menambahkan, berhubung dalam situasi pandemi, maka acara tanggal 14 November di Banda Neira hanya diselenggarakan untuk rekaman video.
Para peminat SIF diharapkan menonton tayangan SIF di platform media tersebut diatas.
” Selamat menyaksikan dan semoga dapat berjumpa dalam acara live Spice Islands Festival di tahun 2021 nanti di Banda Neira,” tandasnya.
Penulis Halima Rehatta