Naik Level Siaga, Sri Sultan HB X Himbau Warga Tidak Panik

Foto ilustrasi Gunung Merapi, Foto ini diambil 3 tahun lalu saat Merapi mengalali erupsi (ft. Jagad)

 

Biro – Yogyakarta

NUSANTARA-NEWS.co, Yogyakarta –  Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) Yogyakarta, menaikkan status aktivitas vulkanik Gunung Merapi, di perbatasan Daerah Istimewa Status Merapi Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah, dari level II (waspada) ke level III (siaga), pada Kamis pukul 12.00 WIB.

Terkait dengan peningkatan status tersebut, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarata Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta warga tidak panik, namun tetap tidak mengendorkan waspada.

“ Masyarakat saya kira tidak perlu panik, kan sudah hafal. Masyarakat di Sleman, khususnya di sekitar Merapi, saya kira mereka sudah faham,” kata sinuwun, Sri Sultan Hamengku Buwono X, di kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (5/11/2020), melansir dari ANTARA.

Sri Sultan Hamengku Bowono X

Sultan juga menghimbau, warga yang bertempat tinggal tidak jauh dari Gunung Merapi tidak usah panik dengan kenaikan status ini.

Sultan meminta warga Kabupaten Sleman, khususnya sebelah timur, selatan, maupun barat dari Gunung Merapi, memperhatikan status yang telah ditingkatkan  dari waspada ke siaga.

“ Harapan saya, Pemerintah Kabupaten Sleman juga mempersiapkan diri untuk jalur evakuasi, untuk persiapan siaga. Saya kira Pak Bupati (Sleman) sudah tahu apa yang harus dilakukan,” kata Sultan.

Terpisah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranomo juga meminta warganya untuk tidak panik, namun sama-sama saling mengingatkan dan memantau kondisi terkini Merapi.

“ Warga tidak usah panik, tetapi tetap waspada. Saya kira masyarakat terdekat pasti sudah faham soal ini, hanya kita tinggal bersama-sama saling mengingatkan dan saling memantau. Siapkan alat transportasi dan barang berharga agar bisa dibawa ke tempat pengungsian jika terjadi erupsi,” kata Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis (5/11/2020).

Ganjar juga menginstruksikan jajaran BPBD Jawa Tengah, dan tim kebencanaan untuk terus memantau perkembangan Gunung Merapi, agar bisa memberikan informasi sedini mungkin kepada masyarakat.

Ia pun berharap, seluruh peralatan peringatan dini atau early warning system (EWS) yang ada di sekitar Gunung Merapi  terjaga untuk dapat mengirimkan pesan darurat dengan cepat.

Sementara, bagi  yang tidak ada EWSnya, maka sifatnya tradisional harus pula disiapkan.

Ganjar juga  meminta seluruh aparatur pemerintahan sampai tingkat desa hingga RT/RW yang ada di sekitar lokasi untuk siaga membantu warganya.

( Rusdi )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *