Mahasiswa Demo Jilid 2 , Pemkab Bireuen dan DPRK Bireuen Tandatangan Petisi Tolak UU Cipta Kerja

Mahasiswa melaksanakan demo jilid 2 di depan Kantor DPRK Bireuen dan Bupati Bireuen, Ketua DPRK Bireuen disaksikan masyarakat dan Muspida menandatangani petisi tuntutan mahasiswa atas penolakan UU Cipta Kerja serta melakukan pembakaran keranda yang asapnya membumbung tinggi karena disertai ban mobil. (Suherman Amin)

Suherman Amin – Kaperwail Aceh

NUSANTARA-NEWS.co, Bireuen – Berbagai mahasiswa dari berbagai Universitas setelah merapatkan diri berkumpul di Masjid Agung Bireuen Jalan Bireuen-Takengon antara Kilometer 0 – 1 tepatnya Gampong Mns Capa Kecamatan Kota Juang Bireuen Aceh mereka berbondong-bondong datang ke Kantor DPRK Bireuen berunjuk rasa menuntut agar DPRK Bireuen menandatangani surat penolakan mereka terhadap diberlakukan UU Cipta Kerja Senin 12 Oktober 2020.

Ketika para mahasiswa berkumpul di depan Kantor DPRK Bireuen yang didampingi dan diawasi pihak kepolisian,Satpol PP dan aparat keamanan, DPRK Bireuen yang tengah melaksanakan rapat paripurna di Aula ruang rapat lantai 2 DPRK Bireuen terkait memperingati Hari Jadi ke 21.

Akibat berdatangannya mahasiswa dari titik kumpul di Masjid Agung ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen dengan berjalan kaki memadati jalan Laksamana Malahayati terpaksa petugas keamanan menutup akses jalan itu untuk sarana lalulintas umum.

Dalam kaitan tersebut pihak keamanan membuka jalan hanya untuk masyarakat dan wali murid berbagai Sekolah Dasar Negeri untuk menjemput anaknya namun hjarus berjalan kaki tidak boleh berkendaraan roda dua dan empat.

Menurut ketua Himpunan Mahasiswa Islam, Sibran di hadapan 300 orang mahasiswa dan sejumlah warga masyarakat dan petugas keamanan di atas mobil pick up mic speker yang mereka bawa menyebutkan, untuk kedua kalinya kembali berunjuk rasa damai dalam rangkaian menolak secara tegas UU Cipta Kerja.

Menurutnya empat hari lalu dalam unjuk rasa jilid 1 tidak ada kesepakatan mahasiswa, untuk menandatangani petisi walaupun Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Muchtar bersama sejumlah anggota dewan menemui mereka tetapi belum menandatangi beberapa petisi mereka.

Selain itu anggota dewan yang menemui mereka hanya beberapa orang dan tidak ada 2/3 dari 40 jumlah anggota terhormat. Alhamdulillah dengan gemuruhnya “ Selawat Badar “ unjuk rasa damai jilid 2 sejumlah orator diturunkan dari berbagai perwakilan Universitas, laki laki dan perempuan terus melakukan orasi di atas mobil mic speaker di depan gedung DPRK Bireuen.

Pemkab Tandatangani

Sementara itu dengan semangat juang dalam perjuangan mahasiswa dari berbagai Universitas terus melakukan aksi unjuk rasa tahap 2 yang akhirnya setelah dideszak para mahasiswa Pemerintah Kabupaten Bireuen setuju menolak UU Cipta Kerja sekaligus Bupati Bireuen Muzakkar A Gani,Ketua DPRK Bireuen Rusyidi Muchtar, dan pihak Mahasiswa Yugaswara, menandatangani petisi tersebut.

Penandatanganan nota kesepahaman menolak itu UU Cipta Karya dilaksanakan di hadapan Muspida Kabupaten Bireuen dan ratusan mahasiswa serta disaksikan masyakarat yang melihat aksi unjuk rasa Yogaswara bersama Sibran Malasi yang telah berunjuk rasa bersama kisaran 300 mahasiswa pada jilid 2 cukup memanas apalagi adanya miniatur keranda jenazah yang dibuat dari kain batik dibakar sebagai pertanda demokrasi sudah mati di negara kita ini, sebut Sibran Malasi, Ketua HMI Kabupaten Bireuen bersama Koordinasi Lapangan Mahasiswa Yugaswara.

(red)

 

Keterangan foto :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *