Hasyim, Bezuk Seniman Pembuat Patung Guru Patimpus Medan

Bachtiar Adamy – Medan, Sumatera Utara

NUSANTARA-NEWS.co, Medan –  Pelukis Arry Darma pernah membuka sanggar di Lhokseumawe, Aceh Utara seitar 25 tahun lalu.

Ketika iru Arry pernah melukis foto wajah atas permintaan konsumen termasuk foto wajah saya sendiri. Bahkan saya srring menatap karya- karyanya yang dipajangkan di sanggar.

Menatap sejumlah lukisan karya Arry memang mengasyikkan dan dibawa hanyut dalam kenangan di kalbu.Hampir setiap hari saya mampir di sanggarnya di Jalan Merdeka Lhokseumawe.

Ketika itu kami sering ngomong-ngomong tentang seni dan bagaimana kreativitas seorang seniman. Jika Arry bergerak di bidang senirupa, saya di sastra.

Seperti AS Atmady.Teman saya ini selain bergelut di dunia sastra juga teater, Choqing Sosilo Sakeh, Surya Darma dan lain lain.

Dalam perjalanan waktu, entah 30 tahun kami tak pernah bertemu apalagi berkomunikasi. Termasuk dengan sang pelukis Arry Darma.Kecuali As Atmady dan Choqing.

Kalau dengan Arry tak pernah. ketemu.Namun baru teringat kembali setelah mlihat video pemberitaan terkait minimnya perhatian pejabat pemerintah Kota.Medan terhadap Arry Darma.

Dalam video itu disebutkan seniman pembuat Monumen Guru Patimpus, ternyata menggugah hati Ketua DPRD Medan, Hasyim SE.

Tak pelak, noRabu, 23/9, Hasyim didampingi Ketua Biro Hukum PDIP Medan beserta sejumlah staffnya membezuk” Arry Darma di kediamannya kawasan Bangunsari, Tanjung Morawa.

Inilah satu-satunya kunjungan yang pernah terjadi dari pejabat di Kota Medan terhadap sang seniman pembuat monument Guru Patimpus.

Bayangkan sekitar 45 tahun sudah patung itu berdiri dan diresmikan pada tahun 1975.
Dalam pertemuan yang berlangsung lebih satu jam itu, Hasyim menyatakan permohonan maafnya.

Hasyim juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasihnya pada Arry Darma. Seniman ini telah merancang dan membuat monumen Guru Patimpus, bapak pendiri Kota Medan.

Menurut Hasyim, apa yang sudah dikerjakan Arry Darma sejatinya memberi manfaat besar bagi warga Kota Medan tentang siapa sebenarnya tokoh yang mendirikan kota ini.
“Monumen itu pula menjadi catatan sejarah bagi warga kota Medan,”katanya.

Dengan mengenakan celana pendek, Arry Darma tak menduga kalau disambangi Ketua DPRD Medan. Pelukis ini mengaku kaget dan tak menduga kalau ada pejabat Kota Medan yang mau membezuknya.

“Saya sungguh merasa terhormat karena bapak telah berkenan berkunjung ke rumah saya. Tapi maaf, beginilah keadaannya,” ucap Arry sambil mempersilakan para tamunya duduk beralaskan tikar pelastik.

Kepada Hasyim, Arry Darma menceritakan bagaimana proses membuat patung Guru Patimpus. “Saya baca buku-buku sejarah. Saya pun bertanya pada orang,” kata pelukis berusia 81 tahun itu.

“Selain patung Guru Patimpus, di Medan ada satu lagi patung saya buat, yakni patung Djaga Depari,” kata Arry Darma.

Kepada Hasyim, Arry Darma menyebut, selain monumen Guru Patimpus, ia juga menulis buku Komik tentang Guru Patimpus.

“Selama dua tahun saya kerjakan menulis buku komik ini. Tapi sayan sampai sekarang belum juga bisa diterbitkan,” ucaonya sambil menunjukkan dummy buku yang sudah siap cetak itu.

Hasyim sangat mengapresiasi buku karya Arry Darma itu dan berjanji untuk mencari sponsor bagi penerbitannya. “Kita akan coba bantu untuk mencari pihak yang bersedia menerbitkannya. Ini buku bagus agar orang-orang tau sejarah,” katanya.

Mengakhiri kunjungannya, Hasyim menyerahkan sekedar tali asih pada seniman lukis yang sudah sakit-sakitan itu. “Ini ada sekedar tali asih dari kami, pak. Jangan dinilai dari jumlahnya, tapi anggaplah sebagai bentuk kepedulian kami,” katanya.

banner 1600x820

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *